Rabu 20 Aug 2014 15:28 WIB

Jokowi Pinta Pembangunan Monorel tak Ganggu Estetika Kota

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Pekerja memperbaiki rangka reklame proyek monorel Jakarta di Setia Budi, Jakarta Selatan, Rabu (19/2). Pemprov DKI Jakarta akan mencabut izin proyek pembangunan monorel di Jakarta dari PT Jakarta Monorail (JM) terkait mandeknya proyek monorel Jakarta terse
Foto: antara
Pekerja memperbaiki rangka reklame proyek monorel Jakarta di Setia Budi, Jakarta Selatan, Rabu (19/2). Pemprov DKI Jakarta akan mencabut izin proyek pembangunan monorel di Jakarta dari PT Jakarta Monorail (JM) terkait mandeknya proyek monorel Jakarta terse

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Jakarta Monorail (JM) John Aryananda mengatakan, akan merancang ulang desain stasiun dan jalur monorel agar tak mengganggu estetika kota.

Sebab, hal itu merupakan salah satu prasyarat yang diminta Pemprov DKI Jakarta. "Pak gubernur (Joko Widodo/Jokowi) meminta kita menjamin pembangunan proyek ini tidak ganggu estetika kota," kata dia di Balai Kota, Rabu (20/18).

Selain itu, John juga berjanji akan menyelesaikan tiga dari enam persyaratan yang diminta Pemprov DKI Jakarta sebelum akhir September.

Tiga persyaratan itu yakni izin analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), kajian pengaturan lalu lintas selama pembangunan, dan uang jaminan proyek.

"Tiga pertama akan kita selesaikan 30 September, tiga lainnya masih dalam proses," ucap John. 

Namun, ia enggan menjelaskan apa saja tiga syarat lainnya tersebut.

Proyek monorel resmi dimulai sejak Oktober 2013. Namun, 10 bulan usai groundbreaking, proyek ini tak menunjukkan perkembangan yang berarti lantaran perjanjian kerja sama belum ditandatangani.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberi waktu kepada PT JM untuk melengkapi persyaratan perjanjian kerja sama hingga akhir September. Jika tidak, maka proyek tersebut terancam batal dilanjutkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement