Rabu 20 Aug 2014 15:32 WIB

Utang Luar Negeri Swasta Terpusat di Sektor Keuangan

Rep: Satya Festiani/ Red: Djibril Muhammad
Bank Indonesia
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) swasta terpusat di sektor keuangan, pengolahan dan pertambangan.

Posisi ULN pada Juni 2014 mengalami kenaikan menjadi 284,9 miliar dolar AS, meningkat 8,6 miliar dolar AS atau 3,1 persen dibandingkan posisi akhir triwulan I-2014. Utang swasta masih menjadi penyebab kenaikan utang.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengatakan, sektor keuangan mencakup 27,8 persen dari total ULN. "Sektor keuangan sebesar 42,6 miliar dolar AS," ujar Tirta, Rabu (20/8).

Dengan jumlah tersebut, sektor keuangan memiliki porsi terbesar dalam ULN swasta. ULN sektor keuangan tercatat meningkat sebesar 7,9 persen dibandingkan dengan triwulan I-2014 yang tercatat sebesar 39,4 miliar dolar AS.

Sektor pengolahan juga berkontribusi besar terhadap ULN swasta, yakni sekitar 20,2 persen dari total ULN swasta atau sebesar 30,9 miliar dolar AS. Dibandingkan triwulan I-2014, ULN swasta sektor pengolahan tumbuh 3,2 persen.

Sektor ketiga terbesar adalah sektor pertambangan yang memiliki porsi 17,8 persen dari total ULN swasta. Sektor pertambangan memiliki utang luar negeri sebesar 27,2 miliar dolar AS. Dibandingkan dengan triwulan I-2014, posisi ULN sektor pertambangan tumbuh 6,7 persen.

Tirta mengatakan BI memandang perkembangan ULN sampai Juni 2014 masih cukup sehat menopang ketahanan sektor eksternal meskipun perlu terus diwaspadai.

BI akan tetap memantau dan memperkuat kebijakan pengelolaan ULN, khususnya ULN swasta, sehingga ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko stabilitas makroekonomi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement