Rabu 20 Aug 2014 19:53 WIB

Demonstran Kepung Gedung Parlemen Pakistan

Demonstran sedang istirahat selama aksi protes di Islamabad, Pakistan, Rabu (20/8).
Foto: EPA/Bilawal Arbab
Demonstran sedang istirahat selama aksi protes di Islamabad, Pakistan, Rabu (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Ribuan pendukung dua partai oposisi, yang menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif, pada Rabu mengepung gedung parlemen negeri tersebut. Mereka mengepung gedung saat sidang sedang berlangsung.

Pemrotes yang memasuki daerah yang dijaga ketat di Islamabad, "Zona Merah", pada Selasa malam (20/8) menghalangi dua gerbang utama gedung parlemen untuk mencegah anggota Majelis Nasional (Majelis Rendah) keluar setelah sidang.

Perdana Menteri Nawaz Sharif juga sedang menghadiri pertemuan di majelis parlemen itu guna membahas proses yang berlangsung di negeri tersebut.

Pemimpin Tehrik-e-Insah Pakistan (PTI) Imran Khan dan Ketua Awami Tehrik Pakistan (PAT) Tahir ul Qadri memimpin dua pawai panjang terpisah dari Kota Lahore di Pakistan Timur pada 14 Agustus ke Islamabad guna menekan pemerintah agar memenuhi tuntutan mereka termasuk pengunduran diri Sharif.

''Imran Khan, Pemimpin PTI --yang partainya menguasai 34 kursi di Majelis Rendah, menuduh bahwa partai Sharif menang dalam pemilihan umum 2013 melalui kecurangan besar,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Rabu malam.

Ia telah menuntut dilakukannya penyelidikan adil dan bebas mengenai kecurangan oleh satu panel Mahkamah Agung di negeri tersebut setelah pengunduran diri PM.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement