REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pemerintah Arab Saudi bekerja sama dengan organisasi kemanusiaan Al-Birr membuka rumah penampungan anak. Demi mengurangi jumlah pengemis anak di kota Jeddah, yang sebagian besar berasal dari negara asing seperti Yaman.
Tempat itu menampung 9.255 pengemis berusia 10 sampai 15 tahun. Hampir 7.530 anak sudah dideportasi dan 650 dilepaskan.
"Kini, terdapat 100 anak, kebanyakan dari Asia dan Afrika," kata pengawas rumah penampungan anak di Jeddah, Hani Jamil, seperi dikutip dari Arab News, Rabu, (20/8).
Jamil menambahkan lebih dari 60 persen anak merupakan laki-laki. Muhammad Al Gharawi (15 tahun), salah satu penghuni penampungan asal Yaman, bercerita tentang menyelundupan dirinya ke Arab Saudi, dengan biaya 2.000 riyal.
"Kami memasuki daerah perbatasan saat tengah malam, lalu diserahkan ke orang Saudi," katanya.
Gharawi mengatakan sengaja pergi ke Saudi, karena ingin menhindari kelompok teroris di Yaman, yang sering memaksa anak-anak bergabung. Ia menjelaskan perjalanan dari Yaman ke Jeddah memerlukan waktu tiga hari.
Mereka harus melewati jalanan rusak setiap malam, serta tidur di rumah atau gubuk yang tak berpenghuni. Setelah sampai di Jeddah, Muhammad mengatakan kepada orang yang sama bahwa dirinya ingin pergi ke Madinah.
"Saya dipindahtangankan ke pria lain yang mengajak kami menyusuri jalanan umum, bersama enam orang lainnya," ujarnya.