REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Kelayakan sanitasi dan sarana kebersihan di sekolah dasar (SD) yang ada di Kabupaten Semarang masih memprihatinkan. Ratusan SD yang ada di daerah ini masih kekurangan kamar mandi dan WC. Rata- rata SD yang ada saat ini hanya memiliki dua kamar mandi dan WC.
Kasi Sarana dan Prasarana SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang, Riyadi mengatakan, standar fasilitas kebersihan di sekolah sudah ada.
“Jumlah kamar mandi dan WC di sekolah harus sebanding dengan jumlah siswanya,” tegas Riyadi, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Rabu (20/8).
Selain itu, tambahnya, kamar mandi dan WC di setiap sekolah juga harus dipisahkan antara perempuan dan laki-laki. Saat ini satu SD dengan jumlah rata-rata 150 siswa di Kabupaten Semarang rata-rata hanya memiliki dua kamar mandi dan WC.
Setiap 25 hingga 30 siswa perempuan seharusnya ada satu kamar mandi dan WC. Sedangkan untuk siswa laki- laki perbandingannya 35 hingga 40 siswa. Dengan ketentuan ini, idealnya satu sekolah –dengan jumlah siswa mencapai 150 siswa-- paling tidak satu sekolah memiliki empat hingga lima kamar mandi dan WC.
Di Kabupaten Semarang, tambahnya, saat ini ada 530 SD. Ini saja belum semua fasilitas pendidikan ini memiliki kamar mandi dan WC.
“Kalaupun ada sekolah yang memiliki dua kamar mandi dan WC juga belum sesuai dengan standar dan kualitas yang dipersyaratkan,” jelasnya.
Menyikapi hal ini, Riyadi menyampaikan Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Semarang akan mengusulkan kamar mandi dan WC di seluruh SD. Rencananya, pada tahun ini bakal diusulkan pembangunan atau penambahan kamar mandi dan WC untuk 106 SD dengan nilai anggaran mencapai Rp 1,6 miliar.