REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemberian vaksin melalui imunisasi pada anak merupakan aset terhadap pencegahan penyakit. Vaksin terbukti membawa banyak manfaat bagi anak ketika sudah besar nanti.
Sayangnya masih banyak orang tua yang mempercayai mitos-mitos negatif seputar pemberian vaksin pada anak. Misalnya, vaksin membuat anak jadi autis, berbahaya, kekebalan tubuh anak menurun dan lain sebagainya.
Hal ini wajar karena menurut Direktur Utama PT Biofarma, Iskandar, kondisi masyarakat Indonesia masih mudah terombang-ambing dengan isu yang beredar. Ada isu ini mereka ikut, ada isu lain mereka juga ikut.
Padahal semua kekhawatiran itu justru muncul karena kurangnya informasi yang valid mengenai vaksin dan kurangnya kesadaran dari orangtua untuk memberikan vaksin.
"Masyarakat harus menyadari vaksin ini penting. Bukan hanya berpikir untuk dirinya sendiri, bahwa ada beberapa penyakit yang bisa menular jika tidak diberi vaksin. Ini yang harus dipromosikan," ungkap Iskandar di Jakarta.
Selain itu, faktanya menurut Iskandar sebagian mitos disebarkan oleh kelompok-kelompok antivaksin lewat kampanye hitam. Yang belakangan diketahui pihak-pihak tersebut justru menyediakan pengobatan alternatif.
"Masyarakat harusnya tinggal mengikuti saja yang diprogramkan pemerintah. Mengambil sikap menentang justru akan mengacaukan inovasi vaksin," tambahnya.
Atas kampanye hitam ini Biofarma menyebutnya sebagai bagian dari persaingan."Kita tidak melihatnya sebagai ancaman. Yang bisa dilakukan Biofarma adalah mengungkapkan kebenaran dengan promosi-promosi. Dan ini juga tugas berat pemerintah," bebernya. adv