REPUBLIKA.CO.ID, ST. LOUIS-- Jaksa Agung Amerika Serikat Eric Holder mengunjungi masyarakat Ferguson, pada Rabu (20/8). Ia bersumpah menyelidiki hak-hak sipil terkait penembakan terhadap Michael Brown.
Holder merupakan Kepala Departemen Kehakiman keturunan Afrika-Amerika pertama. Kunjungannya ke Ferguson untuk berbicara dengan massa yang telah menggelar protes selama lebih dari sepekan.
Holder juga menemui orangtua Brown di kantor Jaksa Penuntut di St. Louis, selama 20 menit. Salah satu sumber dekat mengatakan, Holder berjanji akan melakukan penyelidikan secara adil dan independen.
Sebelum bertemu dengan Holder, ibu Brown melihat tubuh anaknya di sebuah kamar mayat untuk pertama kalinya.
Pada Rabu (20/8), dewan juri mulai mendengar bukti terkait kasus ini. Namun demonstran terus meningkatkan tuntutannya. Mereka meminta penyelidikan lokal diserahkan pada jaksa khusus.
Departemen Kehakiman tengah mencari cara tersendiri untuk menentukan, apakah jaksa federal dapat mengajukan tuntutan pidana pada polisi yang menembak Brown, Darren Wilson. Aksi Wilson dianggap melanggar hak-hak sipil, karena menggunakan kekuatan berlebihan pada Brown.
Kunjungan Holder dilakukan beberapa jam setelah puluhan demonstran ditangkap. Meski banyak protes yang berlangsung damai, ada pula yang melibatkan penjarahan dan perusakan serta bentrok dengan polisi.
Selain bertemu keluarga Brown, Holder juga melakukan kunjungan ke beberapa wilayah di Ferguson. Termasuk ke perguruan tinggi dan restoran dekat tempat Brown ditembak pada 9 Agustus.
Di perguruan tinggi, Holder mengatakan akan menugaskan agen dan jaksa paling berpengalaman untuk investigasi kasus Ferguson. Ia juga berjanji melakukan penyelidikan menyeluruh dan menyerukan diakhirinya kekerasan di Ferguson. Ia mengatakan, ikatan kepercayaan antara penegak hukum dan masyarakat sangat penting tapi rapuh di sana.