REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indobarometer, Muhammad Qodari mengatakan Aburizal 'Ical' Bakrie masih dapat terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada munas nantinya. Hal tersebut dikarenakan mayoritas ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) provinsi masih mendukung ical sebagai Ketum Partai Golkar.
"Apalagi sebagian Ketua DPD provinsi ingin atau berkepentingan dengan pencalonan Gubernur tahun depan," kata Qodari saat dihubungi Republika, Kamis (21/8).
Ia menjelaskan pada dasarnya Ical memiliki dua pilihan yaitu tetap maju sebagai calon ketua umum (ketum) atau mendukung nama lain sebagai ketum baru. "Kita belum tahu mana dari dua pilihan tersebut yang akan diambil Ical," katanya.
Ia menambahkan, sebagai perbandingan, pada 2004 Akbar Tandjung sebagai Ketum hasil Munas 1999 maju kembali menjadi calon ketum meski kalah oleh Jusuf Kalla (JK). Dan Pada tahun 2009, JK sebagai ketum pada 2004 memilih tidak maju dan mendukung Surya Paloh tetapi kemudian dikalahkan Ical.
"Ical bisa saja bertahan sebagai ketua umum, yang mau mengganti Ical akan menonjolkan kegagalannya dan yang ingin Ical bertahan akan menonjolkan kelebihannya," paparnya.
Qodari juga mengatakan masih adanya perdebatan di internal golkar mengenai waktu pelaksaaan munas memperlihatkan bahwa terdapat pertarungan politik di internal golkar. "Ada yang bilang Oktober tahun ini tapi ada juga yang bilang tahun depan, ini kan masih ada perdebatan, ini memperlihatkan adanya pertarungan politik," jelasnya.