Kamis 21 Aug 2014 16:59 WIB

49 PNS Diinterogasi Terkait Pungli di Kantor KIR DKI

Rep: C62/ Red: Djibril Muhammad
Pungli (ilustrasi)
Foto: obrolanbisnis.com
Pungli (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah mengatakan, semua pegawai negeri sipil sedang dimintai keterangan di kantor inspektorat DKI Jakarta untuk diberikan sanksi.

Sanksi diberikan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan sidak di kantor pengujian kendaraan bermotor (KIR) di Kedaung Angke, Jakarta Barat.

"Saat ini sudah kita interogasi. Mudah-mudahan satu minggu ke depan sudah ada hasilnya," katanya kepada wartawan di lobi KPK setelah melakukan pertemuan bersama Pimpinan KPK, Kamis, (21/8).

Kata Saefullah, intograsi terhadap 49 PNS itu dilakukan agar PNS bisa meningkatkan integritas dan moralitasnya dalam melaksanakan tugas melayani masyarakat yang melakukan uji KIR. Namun, kata Saefullah, untuk petugas KIR yang honorer masa kerjanya tidak diperpanjang.

"Mudah-mudahan ini menjadi contoh. Hasilnya kita menunggu rekomendasi dari Inspektorat," katanya.

Saat ditanya siapa yang harus bertanggung jawab terkait adanya pungli di kantor pengujian kendaraan bermotor (KIR) di Kedaung Angke, Jakarta Barat, Saefullah mengaku semuanya bertanggung jawab.

"Pokoknya hampir semua lini. Mulai dari loket pendaftaran sampai pembagian hasil," katanya menegaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement