Jumat 22 Aug 2014 07:18 WIB

WHO Bahas Penanggulangan Ebola Bulan Depan

Ebola
Foto: AP
Ebola

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Kamis mengatakan akan mengadakan pembicaraan tentang perawatan potensial dan vaksin-vaksin untuk mengatasi wabah Ebola yang mematikan di Afrika Barat awal bulan depan.

Penyakit menular ini telah menewaskan 1.350 orang di antara 2.473 kasus di empat negara - Guinea, Liberia, Nigeria dan Sierra Leone - menurut badan kesehatan PBB.

WHO bulan ini mendukung penggunaan obat yang belum diuji pada orang yang terinfeksi Ebola, tetapi kelangkaan pasokan telah mengangkat pertanyaan tentang siapa yang mendapat prioritas akses terhadap pengobatan itu.

"Konsultasi-konsultasi telah diselenggarakan untuk mengumpulkan keahlian tentang terapi eksperimental yang paling menjanjikan dan vaksin serta peran mereka dalam mengatasi wabah Ebola di Afrika Barat," katanya dalam satu pernyataan tentang pembicaraan yang ditetapkan pada 4-5 September di Jenewa tersebut.

Lebih dari 100 ahli dalam penelitian farmasi, klinis manajemen, dan isu-isu etika, hukum serta peraturan akan menghadiri pertemuan di markas WHO, katanya.

"Isu keamanan dan kemanjuran akan dibahas bersama-sama dengan model inovatif untuk mempercepat uji klinis. Kemungkinan cara untuk meningkatkan produksi dari produk yang paling menjanjikan itu akan juga dijajaki," kata WHO.

ZMapp, obat percobaan yang dibuat oleh perusahaan AS biotek Mapp Biofarmasi, telah digunakan pada enam pasien sampai saat ini, tetapi persediaan sekarang habis, kata juru bicara WHO Gregory Hartl.

Mereka termasuk dua pekerja bantuan Amerika yang telah sembuh, seorang pendeta Spanyol yang meninggal dan tiga tenaga medis Liberia, katanya.

Dua dari warga Liberia telah menunjukkan "ditandai peningkatan perbaikan", sementara yang ketiga, seorang dokter, masih dalam kondisi serius tetapi telah membaik sedikit, kata pernyataan WHO.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement