Jumat 22 Aug 2014 21:19 WIB

Kemenag Pecat Kepala Madrasah Sering Bolos

Logo Kemenag
Logo Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Jawa Timur, memecat seorang kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN). Pemecatan dilakukan karena yang bersangkutan selama ini diketahui sering membolos.

"Ini demi penyelamatan lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan Kemenag Pamekasan dan demi kelancaran kegiatan belajar mengajar," kata Kepala Kemenag Pamekasan Juhedi, Jumat.

Kepala Madrasah (MAN 2) yang dipecat dari jabatanya dalah Taufiki. Ia kemudian digantikan oleh Nukman Afandi, mantan Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Parteker, Pamekasan.

Selain sering membolos, menurut Juhedi, Taufiki juga tidak disukai oleh para guru dan murid di lembaga pendidikan itu karena pola kepemimpinannya yang kurang baik.

Dia ini kan menjabat kepala sekolah bukan berdasarkan aturan yang semestinya, akan tetapi karena kedekatannya dengan Kepala Kemenag sebelumnya Normaludin. Dia saudara kandungnya," terang Juhedi.

Normaludin merupakan mantan Kepala Kemenag Pamekasan yang juga dipecat sebagai Kepala Kemenag Pamekasan dan dimutasi kabupaten lain di luar Madura karena terlibat dalam kasus dugaan korupsi saat yang bersangkutan menjabat sebagai Kepala Kemenag Pamekasan.

Menurut Juhedi, mutasi terhadap kepala MAN 2 Pamekasan yang diketahui sering bolos itu berdasarkan SK Kanwil Kemenag Jatim atas usulan dari Kemenag Pamekasan.

"Setelah mutasi itu, situasi memang berubah, guru dan siswa sudah mulai tampak harmonis, tidak seperti sebelumnya yang sering terganggu gara-gara unjuk rasa," katanya menjelaskan.

Selama Taufiki menjabat sebagai pimpinan di MAN 2 Pamekasan itu, hampir setiap hari ada aksi demo yang digelar oleh siswa dan guru di lembaga pendidikan agama Islam itu. Mereka meminta agar kepala madrasahnya segera diganti karena sering bolos.

"Alhamdulillah sejak pimpinannya diganti, dan kami sengaja melakukan jajak pendapat sebelumnya siapa yang diinginkan guru dan murid di sana, ternyata hasilnya sangat baik," kata Juhedi menjelaskan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement