Jumat 22 Aug 2014 22:50 WIB

Sandiaga Uno: Pemimpin Jangan Mudah Menyalahkan Orang Lain

Sandiaga Uno
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Usahawan muda Sandiaga Uno mengatakan, pemimpin jangan mudah menyalahkan orang lain dan juga keadaan yang tidak mendukung, tetapi harus terus mengembangkan potensi diri yang ada agar terus berkembang maju.

"Etika kerja wirausaha itu sederhana, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Dengan rumus 4K itu, kita fokus mengembangkan potensi diri di bidang apapun. Tidak perlu menyalahkan orang lain atau keadaan," kata Sandiaga dalam diskusi tentang Membangun Pemimpin-Enterpreneur, pada acara National Leadership Camp (NLC) yang digelar PPSDMS Nurul Fikri di Jakarta, Jumat.

Indonesia katanya adalah negara dengan potensi sumber daya alam melimpah, tetapi tidak terkelola dengan baik (unmanage). Sebagai negara berkembang perlu ditunjang pola pikir yang handal.

Ia berharap pemimpin muda yang digembleng PPSDMS dapat menyelesaikan masalah bangsa. Bersikaplah persisten karena Anda akan menghadapi banyak kendala. Ada tiga kualitas yang harus dimiliki future leaders, yakni integritas, kegigihan dan intelegensia tinggi.

Sandiaga mengungkapkan pengalamannya saat mulai terjun di bisnis usai kuliah, mengalami kegagalan pada saat terjadinya krisis ekonomi, kemudian "banting stir" menjadi fund manager hingga mendirikan Saratoga Investama dan Recapital Advisors. Saat ini bergerak di bidang pertambangan dan energi.

PPSDMS adalah lembaga pemberi Beasiswa Kepemimpinan. Sejak 2002 menyelenggarakan pembinaan berasrama selama dua tahun, dan kini sudah memasuki Angkatan VII.

Salah satu peserta NLC PPSDM Hilyatul Fadliyah yang kuliah di Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta menyatakan meskipun baru bergabung dengan PPSDMS dan merasakan aura pembinaan berbeda.

"Kita dituntut untuk berprestasi, namun tetap aktif berorganisasi, bahkan wajib berkontribusi kepada masyarakat," katanya.

Saat ini PPSDMS telah mencetak 789 alumni yang berkiprah di berbagai sektor pengabdian. Salah seorang di antara alumninya adalah Andreas Sanjaya, sarjana ilmu komputer lulusan Universitas Indonesia.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement