REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Terhambatnya distribusi barang dan angkutan penumpang akibat rusaknya jembatan Comal di Pemalang, membawa berkah bagi PT KAI. Paling tidak hal ini bisa dilihat dari melonjaknya jumlah barang dan penumpang yang menggunakan moda transportasi KA.
''Lonjakan penumpang dan pengiriman barang memang kita rasakan sejak jembatan Comal mengalami masalah,'' jelas Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, Jumat (22/8).
Untuk KA penumpang, lonjakan jumlah penumpang terjadi pada KA Kamandaka melayani rute Purwokerto-Semarang yang dikelola PT KAI Daop 5.
''KA ini seolah menjadi pilihan baru alat transportasi masyarakat dari Purwokerto, Slawi atau pun Tegal, yang hendak berpergian ke Semarang atau sebaliknya,'' jelasnya,
Berdasarkan data Rail Ticket System (RTS), jelasnya, jumlah penumpang KA Kamandaka per hari sejak Juli 2014 lalu, rata- rata mencapai 770 orang per hari. Ini berarti, okupansi KA ini sudah mencapai rata- rata 121 persen setiap hari.
Sementara untuk rute Semarang-Purwokerto, jumlah penumpang rata-rata per harinya bahkan lebih tinggi lagi. Yakni mencapai 860 orang per harinya, yang berarti tingkat okupansi penumpang mencapai 134 persen.
Sementara untuk proses pengiriman barang dengan menggunakan jasa ekspedisi Kereta Api (KA), Surono juga mengaku sejak jembatan Comal mengalami kerusakan, praktik pengiriman barang di Stasiun Purwokerto meningkat 12 persen.
''Sebelum jembatan Comal mengalami kerusakan, jumlah barang yang dikirim melalui ekspedisi KA tercatat 1.862 kg per hari. Namun sejak terjadi pengalihan rute kendaraan berat Pantura ke jalur selatan 18 Juli lalu, bobot barang yang dikirim meningkat menjadi 2.082 kg per hari,'' jelasnya.
Sedangkan jenis barang yang dikirim bermacam-macam. Ada sepeda motor, barang kelontong dan juga barang elektronik. ''Namun kiriman terbanyak masih berupa kendaraan roda dua atau sepeda motor,'' jelasnya.