Sabtu 23 Aug 2014 14:38 WIB

Banyak Provinsi Minta Jadi Lokasi Festival Bahari

Rep: Nur Aini/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah peserta membawakan tarian harmoni raja ampat saat pembukaan acara puncak Sail Raja Ampat 2014 di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (23/8).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Sejumlah peserta membawakan tarian harmoni raja ampat saat pembukaan acara puncak Sail Raja Ampat 2014 di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (23/8).

REPUBLIKA.CO.ID, RAJA AMPAT -- Setelah festival bahari Sail Raja Ampat selesai digelar dengan acara puncaknya Sabtu (23/8), sudah banyak pemerintah provinsi di Indonesia yang ingin menjadi lokasi festival serupa. Program pembangunan  dan dampak dari acara tersebut dinilai menarik minat pemda untuk jadi lokasi festival bahari.

Sebelum Sail Raja Ampat digelar, pembangunan sejumlah infrastruktur dilakukan pemerintah pusat di Provinsi  Papua Barat. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono dalam acara puncak Sail Raja Ampat, Sabtu (23/8), mengungkapkan pembangunan infrastruktur di Papua Barat dilakukan sejumlah kementrian. Pembangunan dari Kementrian Perhubungan mencakup terminal baru di Bandara Domine Eduard Osok Sorong dan perpanjangan serta perluasan landas pacu dan apron Bandara Marinda di Waisai, Raja Ampat. Dermaga di Kota Sorong dan Waisai juga mendapat sentuhan pembangunan. Selain itu, pemasangan sarana bantu navigasi, pengembangan fasilitas sisi darat dermaga di Waisai dan Penyediaan 20 Unit Bus angkutan wisata dilakukan.

Program pembangunan juga dilakukan Kementrian Pekerjaan Umum dengan menata kawasan Pantai WTC untuk lokasi Acara Puncak Sail Raja Ampat, meningkatkan kualitas pemukiman kawasan pasar ikan WTC, kampung, dan pesisir pantai WTC, pembangunan sanitasi terpadu, pembangunan Tempat Pembuangan Sampah, pembangunan drainase, bin sampah, serta distribusi air bersih di beberapa lokasi strategis.

Jelang Sail Raja Ampat, rumah warga sekitar lokasi festival mendapat perhatian. Bantuan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni diberikan untuk 1000 unit dari Kemenpera, dan 150 unit dari Kemensos. Bantuan tersebut ditambah untuk sarana lingkungan 2 unit, Bantuan Modal Kelompok Usaha Bersama, bantuan untuk wanita rawan ekonomi 100 paket dan bantuan untuk 218 unit rumah sederhana serta jaminan hidup 349 kepala keluarga.

Setelah festival bahari digelar, Agung mengklaim infrastruktur untuk wisata seperti penginapan bertambah. Dengan keberhasilan sail dalam percepatan pembangunan tersebut, sejumlah pemerintah provinsi mengajukan diri untuk pelaksanaan festival. Untuk pelaksanaan sail ke depan, Sail Tomini telah diusulkan tiga pemerintah provinsi dari Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Utara, Sail Lombok di NTB, Sail Karimata di Kalbar dan Kepri, Sail Takabonerate di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, dan Sail Tapanuli di Sumatera Utara.

"Besar harapan kami bapak Presiden berkenan menyampaikan kepada pemerintah yang akan datang demi keberlanjutan program sail ini," ujar Agung di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menghadiri acara puncak Sail Raja Ampat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement