REPUBLIKA.CO.ID, RAJA AMPAT -- Kunjungan wisatawan ke perairan Raja Ampat di Provinsi Papua Barat meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun, pesatnya kunjungan wisatawan ke Raja Ampat ternyata belum mempengaruhi ekonomi warga setempat.
Gubernur Papua Barat, Abraham Oktavianus Atururi mengungkapkan, Raja Ampat menjadi destinasi wisata sejak 10 tahun terakhir dengan kunjungan wisatawan yang terbatas. Jumlah wisatawan melonjak drastis dari 1.000 orang pada 2007 menjadi 15 ribu orang pada 2013. Dari jumlah tersebut, wisatawan asing masih mendominasi kunjungan hingga 72,86 persen.
Kunjungan wisatawan ke Raja Ampat pesat meskipun fasilitas wisata belum memadai. Abraham mengatakan, kunjungan wisatawan ke Raja Ampat lebih dipengaruhi keunikan alam. Sayangnya, kunjungan wisatawan tersebut belum berpengaruh terhadap ekonomi warga.
"Kunjungan wisata belum memberi pengaruh berarti bagi ekonomi, karena kebutuhan masih dipasok dari luar provinsi. Daya tarik wisata di Raja Ampat belum mampu menarik pemenuhan kebutuhan," ungkap Abraham dalam sambutannya di acara puncak festival bahari Sail Raja Ampat di Pantai Waisai Torang Cinta, Sabtu (23/8).
Daya tarik wisata di Raja Ampat umumnya merupakan kekayaan alam untuk lokasi selam dan petualangan. Destinasi wisata berada dalam hak ulayat masyarakat adat dan pemerintah daerah. Daya tarik wisata tersebut, kata Abraham sudah dilindungi dengan peraturan daerah no 13/2013 tentang pariwisata dan perda No 14/2013 tentang rencana induk pengembangan wisata.
Meski demikian, wisata di Raja Ampat diakui Abraham dipelopori oleh orang asing. Karena itu, dia menyayangkan jika fasilitas wisata dimiliki warga asing dan pengusaha luar daerah.
Pengembangan daya tarik wisata Raja Ampat, lanjut Abraham, tidak berorientasi pada wisata massal. Orientasi wisata tidak berorientasi pada jumlah kunjungan tetapi kualitas daya tarik wisata alam yang terjaga. "Kami mohon yang datang ke Raja Ampat untuk mendukung upaya kelestarian lingkungan," ungkapnya.
Destinasi wisata Raja Ampat dinilai Abraham masih menjadi daerah bahari yang tertinggal. Lantaran kondisi tersebut, Abraham berharap Sail Raja Ampat mampu meningkatkan pariwisata setempat.
"Sail Raja Ampat kami harapkan merombak daya tarik wisata bahari tertinggal ke pentas dunia meski infrastruktur belum memadai," ungkapnya.