REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Republik Afrika Tengah mengumumkan pemerintah barunya, Jumat, koalisi luas termasuk wakil dari kelompok bersenjata berseteru, setelah pertempuran baru di antara milisi bertikai menewaskan sedikit-dikitnya delapan orang.
Perdana Menteri Mahamat Kamoun, yang diangkat pada awal bulan ini, mempunyai tugas membawa kelompok pemberontak kembali ke arus utama untuk berusaha mengakhiri kekerasan suku dan agama yang melanda negara itu.
Dalam petempuran terbaru, setidaknya delapan orang tewas ketika kelompok-kelompok bersenjata terlibat bentrok Rabu dan Kamis di daerah Boda.
"Baku tembak ini terjadi setelah tewasnya seorang anak laki-laki Muslim berusia 14 tahun dan seorang warga Muslim lainnya yang sedang mencari kayu bakar," kata seorang perwira MISCA kepada AFP, Jumat.