Ahad 24 Aug 2014 03:41 WIB

Sail Indonesia Tingkatkan Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat

Pemandangan gugusan pulau menonjol (lime stone) di Wayag menjadi salah satu andalan daya tarik wisata Raja Ampat, selain pesona bawah lautnya, Papua Barat,
Foto: Antara
Pemandangan gugusan pulau menonjol (lime stone) di Wayag menjadi salah satu andalan daya tarik wisata Raja Ampat, selain pesona bawah lautnya, Papua Barat,

REPUBLIKA.CO.ID, RAJA AMPAT -- Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan banyak daerah mengusulkan diri menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan tahunan Sail Indonesia karena dapat menumbuhkan kesejahteraan rakyat.

"Kegiatan tahunan Sail Indonesia terbukti telah meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat. Gorontalo, Lombok, Karimata dan lain-lain telah mengajukan diri menjadi tuan rumah," kata Agung Laksono di Waisai, Raja Ampat,Ahad (24/8). Agung berharap usul berbagai daerah itu bisa disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada pemerintah selanjutnya, yaitu presiden terpilih Joko Widodo.

Dalam sambutannya, Presiden Yudhoyono mengatakan akan menyampaikan titipan pesan itu kepada Joko Widodo.

"Saya yakin pemerintahan yang akan datang akan memperhatikan hal itu demi kebaikan bangsa dan negara kita ke depan," kata Presiden.

Acara puncak Sail Raja Ampat 2014 dimeriahkan dengan tari kolosal oleh pelajar Raja Ampat dan penyanyi asal Papua Barat Edo Kondologit. Acara tersebut diiringi hujan dan angin di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC). Sail Raja Ampat 2014 dibuka Presiden Yudhoyono pada 23 Agustus 2014.

Sail Raja Ampat 2014 menjadi acara tahunan Sail Indonesia yang keenam sekaligus terakhir yang dibuka oleh Presiden Yudhoyono sebelum mengakhiri masa jabatannya Oktober mendatang. Sebelumnya, Presiden Yudhoyono membuka Sail Bunaken 2009, Sail Banda 2010, Sail Wakatobi-Belitong 2011, Sail Morotai 2012 dan Sail Komodo 2013.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement