Ahad 17 Nov 2019 09:00 WIB

Pandeglang Harap Tani Milenial Dorong Santri Jadi Wirausaha

Program Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM) diluncurkan di Pandeglang oleh Kementan.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi tani
Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Ilustrasi tani

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Bupati Pandeglang Irna Narulita berharap program Kelompok Santri Tani Milenial terus berkelanjutan sehingga dapat mendorong para santri menjadi pelaku usaha. Program Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM) diluncurkan di Pandeglang oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

Sebanyak 70 kelompok menerima bantuan  dari program ini yang berupa benih ayam ternak untuk para santri. "Tugas mereka tidak hanya mengaji," kata Bupati Irna Narulita saat memberikan bantuan ayam ternak kepada kelompok santri tani di Desa Karangsetra, Kecamatan Koroncong, Sabtu (16/11).

Baca Juga

"Nanti dengan adanya program KSTM, para santri memiliki keahlian dalam bidang budidaya. Jangan sampai setelah mendapatkan bantuan tidak dikembangkan," kata 

Selain untuk menstimulasi agar para santri memiliki kecakapan, Irna meyakini, program ini akan meningkatkan aktivitas asupan gizi para santri. "Semoga adanya bantuan ini memberikan kesejahteraan bagi pdan asupan gizi bagi para santri. Nanti setelah bisa dipanen telurnya, sebagian dimakan dan sebagian bisa dikembang biakan lagi untuk berkelanjutan," terangnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi S Januardi mengatakan, sebanyak 70 KSTM di 25 kecamatan mendapatkan bantuan dari program ini. "Masing-masing dapat bantuan sebanyak 500 ekor ayam kampung berumur 4 minggu, 500 kilogram pakan, 1 paket vitamin dan obat-obatan.

"Serta, stimulasi bantuan untuk pembuatan kandang yang ditransfer langsung ke rekening KSTM masing-masing Rp 3 juta," kata Budi.

Budi menuturkan, mekanisme untuk mendapatkan bantuan ini awalnya merupakan usulan dari KSTM yang ditandatangani pondok pesantren, kepala desa, dan diketahui camat. Dinas Pertanian Pandeglang selanjutnya mengajukan ke Kementerian Pertanian.

"Kami ajukan sebanyak 35 Kecamatan dan 90 pondok pesantren, setelah verifikasi dilapangan oleh tim survey kementerian ada 70 ponpes di 25 Kecamatan diantaranya Kecamatan Koroncong," imbuhnya

Pengasuh Ponpes Darul Kulub Desa Karangsetra mengatakan pihak pesantren akan mengelola bantuan ini dengan baik sehingga bisa berkesinambungan dan berkembang. "Kami ucapkan terimakasih atas bantuannya, ini akan mendorong para santri lebih mandiri," ucapnya.

Agar tidak menganggu kegiatan mengaji, ia akan memberlakukan sistem piket bagi para santrinya. "Yang tidak ada jadwal mengaji berarti kebagian merawat ternak begitu seterusnya secara bergilir," jelasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement