Rabu 27 Apr 2016 18:38 WIB

'Ini Momentum Tepat Bagi Kemenag Seragamkan 1 Ramadhan'

Rep: C25/ Red: Achmad Syalaby
ilustrasi Ramadhan
Foto: AP/Emilio Morenatti
ilustrasi Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar mendorong pemerintah menyeragamkan penentuan Ramadhan. Al Azhar bahkan menargetkan keseragaman harus sudah tercapai sebelum 2020.

Ketua Dewan Syariah YPI Al Azhar Shobahussurur mengungkapkan niat Al Azhar untuk menyeragamkan penentuan awal Ramadhan dan Syawal, sehingga umat Islam bisa merayakannya secara berbarengan. Untuk itu, ia mengatakan Al Azhar akan memberikan rekomendasi-rekomendasi kepada Kementerian Agama, agar dapat disepakati kriteria penentuan bersama.

"Kementerian Agama paling berhak, jadi nanti Al Azhar akan berikan rekomendasi-rekomendasi tentang ini," kata Shobahussurur, Rabu (27/4).

Ia menerangkan secara astronomi, kemungkinan besar umat Islam di Indonesia akan merayakan Ramadhan dan Syawal secara berbarengan sampai pada 2021. Mengingat momentumnya yang tepat, Shobahussurur menyarankan penyeragaman kriteria penentuan oleh Kementerian Agama dapat dilakukan segera. Setidaknya sebelum memasuki tahun 2020.

Ketua Dakwah Sosial YPI Al Azhar, Sobirin HS, menerangkan Al Azhar akan mengundang tokoh-tokoh umat Islam yang ada di Indonesia untuk duduk bersama. Ia mengungkapkan langkah itu bertujuan menyatukan visi dan misi, sekaligus mengumpulkan masukan dan saran dari para tokoh dalam menyatukan umat Islam.

Sobirin menilai umat Islam akan senantiasa berkenan diajak jalan berbarengan, apabila para pemimpin mereka yang memberikan seruan untuk bersatu. Ia mengakui, pemahaman tersebut yang meyakini Al Azhar yang memang berkeinginan merekatkan umat, termasuk dalam menyeragamkan kriteria penentuan Ramadhan dan Syawal.

"Al Azhar sebagai perekat umat, akan terus melakukan inisiatif serupa demi menyatukan umat," ujar Sobirin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement