REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, memberikan sinyal akan adanya perubahan susunan kabinet pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Itu dilakukan setelah adanya masukan yang diberikan kepada Jokowi.
"Ada beberapa nomenklatur yang diubah oleh Bapak Presiden, karena dalam beberapa statement-statement presiden itu setelah ada pertemuan, kemudian saran dan masukan," ujar Ngabalin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Ahad (20/10).
Ngabalin menyebutkan, beberapa nomenklatur yang diubah di antaranya adalah lembaga dan badan negara. "Mudah-mudahan lepas Maghrib kita bisa dengar nomenklatur yang sudah Bapak Presiden susun," katanya.
Selain itu, ia meyakini, susunan kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin akan memenuhi unsur geopolitik. Termasuk di dalamnya berisi orang-orang dari kalangan kampus, profesional, dan milenial.
Ngabalin juga meyakini pengalaman yang dimiliki Jokowi selama lima tahun ke belakang membuat presiden dapat menjalankan tugasnya dengan baik. "Presiden sadar lima tahun mendatang banyak sekali ada tugas yang berat. Jadi harus dipimpin orang siap, dan memiliki kompetensi yang baik, yang memiliki kapasitas dan capability," jelas dia.