Jumat 11 Oct 2019 14:03 WIB

Kondisi Wiranto Masih Lemah

Gede menyebut penyerangan terhadap pejabat publik merupakan makar.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Menko Polhukam Wiranto dilarikan menuju rumahsakit setelag ditusuk orang tak dikenal di Pandeglan, Kamis (10/10)
Foto: Dok Netizan
Menko Polhukam Wiranto dilarikan menuju rumahsakit setelag ditusuk orang tak dikenal di Pandeglan, Kamis (10/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Informasi (KIP) Pusat Gede Narayana menjenguk Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jalan Abdul Rahman Saleh Raya No.24, Jakarta Pusat, Jumat (11/10) pagi.

Dalam kunjungan itu, Gede menyampaikan doa untuk kesembuhan Wiranto agar dapat beraktivitas kembali seperti sedia kala. Apalagi, sebagai pejabat publik Wiranto diperlukan untuk menstabilkan kondisi politik dan keamanan di negeri ini.

Baca Juga

Gede pun menyesalkan peristiwa penyerangan terhadap Wiranto. “Perbuatan penyerangan terhadap pejabat publik merupakan perbuatan makar terhadap negara sehingga aparat dapat menindak tegas pelaku penyerangan pak Wiranto,” katanya dalam siaran pers.

Ia menyebut bahwa kondisi Wiranto masih dalam keadaan lemah setelah menjalani operasi selama tiga jam. Ia berharap agar peristiwa penyerangan terhadap pejabat publik di tanah air tidak terulang lagi. “Dalam kesempatan ini saya meminta kesediaan seluruh lapisan masyarakat mendoakan pak Wiranto agar cepat sembuh,” ujarnya.

Ia menyaksikan langsung luka yang diderita Wiranto usai penyerangan di Banten pada Kamis, (10/10). Saat penyerangan terjadi, Wiranto baru saja menyelesaikan lawatan kerjanya di Banten.

“Saya sampaikan bahwa adalah benar pak Wiranto diserang dengan senjata tajam di sekitar perut sehingga menimbulkan luka yang cukup serius, namun setelah operasi terhadap pak Wiranto dilakukan, beliau tetap dalam kondisi sadarkan diri dan bercakap-cakap meski kondisi masih lemah,” ucapnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاۤءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا مِنْ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ اَهْلُهَاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ نَصِيْرًا
Dan mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang yang lemah, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak yang berdoa, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah kami penolong dari sisi-Mu.”

(QS. An-Nisa' ayat 75)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement