Ahad 19 Jun 2022 17:11 WIB

Menlu Retno Dukung Perempuan Kenakan Kebaya untuk Olahraga di CFD

Menlu Retno Marsudi mendukung perempuan gunakan kebaya untuk berolahraga di CFD.

Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah peserta perempuan berkebaya Indonesia melakukan gerak jalan mengenakan busana kebaya saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jakarta, Ahad (19/6/2022). Kegiatan tersebut dalam rangka pelestarian kebaya sebagai warisan leluhur sekaligus mendaftarkan kebaya ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia. Menlu Retno Marsudi mendukung perempuan gunakan kebaya untuk berolahraga di CFD. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sejumlah peserta perempuan berkebaya Indonesia melakukan gerak jalan mengenakan busana kebaya saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jakarta, Ahad (19/6/2022). Kegiatan tersebut dalam rangka pelestarian kebaya sebagai warisan leluhur sekaligus mendaftarkan kebaya ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda asal Indonesia. Menlu Retno Marsudi mendukung perempuan gunakan kebaya untuk berolahraga di CFD. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ikut serta mendukung perempuan mengenakan kebaya untuk olah raga 'Gerak Jalan Sehat' pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD), Ahad (19/6/2022).

"Saya sangat mendukung acara 'Jalan Kaki Bersama Perempuan Indonesia Berkebaya' karena kami ingin membudayakan berkebaya. Kemudian kedua, kebaya juga dalam proses diajukan ke UNESCO (sebagai warisan budaya dunia)," kata Retno kepada wartawan di Jakarta, Ahad.

Baca Juga

Menurut Retno, perempuan yang memadati Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), Minggu itu menunjukkan betapa kebaya sebagai warisan budaya dunia sangat dicintai masyarakat Indonesia, dan digunakan dalam berbagai kesempatan, termasuk saat berolahraga.

Tak tanggung-tanggung, Jalan Jenderal Sudirman (di depan gedung Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi) hingga Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, dipadati para perempuan berkebaya yang berjalan kaki dari berbagai kalangan usia.

Semua satu suara, yakni mendukung pendaftaran kebaya sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia ke UNESCO yang saat ini masih dalam proses. Diketahui peserta kegiatan tersebut dibatasi paling banyak 2.500 orang, menyesuaikan dengan Peraturan Gubernur Nomor 12 Tahun 2016.

Selain itu pola jalan sehat juga diatur setiap kelompok untuk meminimalkan penularan Covid-19 mengingat DKI Jakartasaat ini masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1.

Jalan Jenderal Sudirman sejak pukul 07.00 WIB terlihat ribuan wanita berkebaya dari berbagai kalangan usia itu memadati ruas jalan di depan pelataran FX Plaza Sudirman.

Sementara itu, kawasan Sudirman hingga Bundaran HI tidak dapat dimasuki kendaraan bermotor dari pukul 06.00-10.00 WIB. Demikian dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) hanya diperbolehkan berjualan di kawasan HBKB dalam jumlah terbatas, agar tidak merintangi gerak peserta yang berjalan sehat.

PKL yang berjualan di dalam kawasan HBKB sudah terdaftar dalam sistem Jakpreneur milik Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (PPKUKM) dan dibuatkan lokasi khusus di sebelah FX Plaza. PKL selama HBKB diizinkan berdagang hingga pukul 10.00 WIB saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement