Jumat 01 Dec 2017 18:13 WIB

MDMC Dinilai Krusial Bagi Penanganan Bencana di Indonesia

Red: Yusuf Assidiq
Suasana Jambore Nasional MDMC.
Foto: Dokumen
Suasana Jambore Nasional MDMC.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mendikbud RI Muhadjir Effendy menilai krusial kehadiran Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC). Bahkan, MDMC dikatakan Mendikbud telah menjadi kekuatan kelima bagi Muhammadiyah.

"MDMC dipandang melengkapi kekuatan pertama yaitu bidang pendidikan, kekuatan kedua bidang kesehatan, ketiga bidang kesejahteraan sosial, dan kekuatan keempat bidang ekonomi seperti diperankan Lazismu," ujarnya, ada pembukaan Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (1/12).

Muhadjir menuturkan, perlu ada revitalisasi peran Muhammadiyah dengan menempatkan bidang penanggulangan bencana sebagai kekuatan baru.

“Karena itu, saya sangat mendukung bila amal usaha Muhammadiyah yang besar-besar ini menaruh kepedulian di bidang kebencanaan ini dan bila perlu dibuka program studi kebencanaan di beberapa universitas,” tukas mantan rektor UMM ini.

Di samping itu, penambahan fasilitas dirasa perlu untuk memaksimalkan tim SAR Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana, mengingat pula bahwa Indonesia merupakan negara yang rawan akan bencana.

“Dalam kaitannya dengan bencana, saya kira Muhammadiyah harus selalu berada di depan untuk mempelopori pendekatan sainstifik dalam penanggulangan kebencanaan sehingga setiap bencana dapat ditangani dengan baik melalui perencanaan yang baik,” kata Muhadjir, dalam siaran pers.

Semangat berbagi dan peduli sesuai jiwa Muhammadiyah turut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nasir dalam sambutannya.

“Tugas moral Muhammadiyah adalah bagaimana semangat berbagi dan peduli tanpa pamrih bisa menjadi spirit para elit bangsa sehingga mengurus bangsa ini dengan tulus, dengan jujur dan ikhlas. Bangsa ini bisa maju jika para elit bangsanya tulus dan ikhlas,” kata Haedar Nasir.

Seremoni pembukaan ini juga ditandai dengan Deklarasi Pelajar Tangguh Bencana oleh perwakilan pelajar dari berbagai penjuru Indonesia. Deklarasi disampaikan oleh Ketua Bidang Media dan Komunikasi Maharina Novia Zahro.

Selain itu, para peserta juga dibuat terpukau dengan simulasi penyelamatan bencana dari Tim SAR Medis Muhammadiyah yang dilakukan di Hall UMM Dome. Simulasi penyelamatan bencana kebakaran ini menggunakan teknik vertical rescue, dengan menggunakan tali-temali yang menghubungkan antara Gate A dan Gate C.

Kemudian salah satu tim SAR disimulasikan menyelamatkan korban kebakaran melalui gedung yang tinggi. Kegiatan Jambore Nasional ini dilanjutkan dengan paparan umum dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diwakili Deputi Logistik dan Peralatan, Rudi Phadmanto. Melalui paparannya, Rudi menjelaskan peran penting relawan saat terjadi bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement