Selasa 12 Feb 2019 23:36 WIB

Tol Trans Jawa Dinilai Potensial Kembangkan Wisata Lokal

Sebanyak 67 rest area bisa dimanfaatkan sebagai tempat promosi wisata.

Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah petugas mengatur kendaraan melintasi jalan Tol Surabaya Mojokerto saat penyusuran pra uji laik fungsi dan keselamatan Trans Jawa, Gresik, Jawa Tengah, Jumat (7/12/2018).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Sejumlah petugas mengatur kendaraan melintasi jalan Tol Surabaya Mojokerto saat penyusuran pra uji laik fungsi dan keselamatan Trans Jawa, Gresik, Jawa Tengah, Jumat (7/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Tol Trans Jawa yang memiliki panjang 944,4 km memiliki potensi sebagai wahana untuk mempromosikan wisata lokal. 

Ketua Hukum dan Humas Dewan Transportasi Kota, Ellen Sophie Wulan Tangkudung, mengatakan mengingat panjangnya rute Tol Trans Jawa, di setiap rest area yang jumlahnya mencapai 67, baiknya menyediakan ikon-ikon daerah yang dilintasi. 

Tentunya hal itu dapat dimanfaatkan oleh pelaku UKM selain untuk mengembangkan usaha, juga mempromosikan ikon daerahnya masing-masing. 

"Ada oleh-oleh yang kita cari saat dulu kita lewat Pantura, seperti kalau ke Brebes pasti saya beli telor asin, nah di rest area itu memang harus ada, misalnya di Tegal apa, di Pekalongan batik misalnya. Jadi selain makanan, di rest area harus ada hal yang dulu kita selalu cari ketika lewat Pantura," ujar Ellen . 

Pengamat Kebijakan Publik, Agus Pambagyo, saat mengikuti kegiatan Susur Tol Trans Jawa beberapa waktu yang lalu mengungkapkan, kawasan-kawasan dengan pemandangan indah dapat memberikan opsi kepada Jasa Marga untuk menambah tempat pemberhentian atau rest area. 

Selain untuk tempat beristirahat, kata dia, diyakini lokasi-lokasi dengan tingkat keindahan tertentu tersebut mampu membuat konsumen Tol Trans Jawa tak ragu untuk kembali melakukan perjalanan, atau sekadar melepas penat dengan melintasi Tol Trans Jawa.

"Kita kan generasi selfi, jadi kalau ada tempat yang menarik, bisa saja diberhentikan di situ. Di cari saja areanya, entah di Salatiga, atau di Pabrik Gula-nya itu," kata Agus.

Ya, didukung dengan banyaknya rest area yang telah dibangun maupun yang sedang dioptimalkan pembangunannya, kian menambah kenyamanan dalam berkendara di Tol Trans Jawa. 

Dimana waktu tempuh normal dari Merak hingga Pasuruan (via JORR dan Jakarta-Cikampek-Pasuruan) memerlukan waktu tempuh 21 jam untuk kendaraan pribadi, dan 28 jam untuk kendaraan besar, kini melalui Tol Trans Jawa, hanya memakan waktu masing-masing 11 jam 42 menit dan 15 jam 38 menit.

Penghematan waktu tersebut juga disambut gembira pengemudi truk, salah satunya adalah Boniran (50), pengemudi truk yang biasa mengirimkan logistik dari Bekasi ke Surabaya ini mengatakan, keberadaan Tol Trans Jawa merupakan hal yang baik bagi pengemudi truk, pasalnya mampu memangkas waktu di jalan dan segera pulang untuk beristirahat.

"Tol itu bagus, kemacetan berkurang, waktu lebih cepat," ujar Boniran saat ditemui di Rest Area KM 15 Bekasi beberapa waktu yang lalu. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement