Jumat 28 Jan 2022 10:49 WIB

Survei: Pandemi Ciptakan Risiko Kesehatan yang Lebih Kompleks

Risiko kesehatan, di antaranya gangguan akibat posisi bekerja tidak ideal di rumah.

Red: Ratna Puspita
Survei yang dilakukan oleh Willis Towers Watson pada 2021 menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 telah menciptakan risiko kesehatan lainnya seperti gangguan akibat posisi bekerja yang tidak ideal di rumah, pengobatan penyakit kronis yang tertunda, serta ditambah dengan terus meningkatnya biaya kesehatan. (Foto: ilustrasi)
Foto: www.piqsels.com
Survei yang dilakukan oleh Willis Towers Watson pada 2021 menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 telah menciptakan risiko kesehatan lainnya seperti gangguan akibat posisi bekerja yang tidak ideal di rumah, pengobatan penyakit kronis yang tertunda, serta ditambah dengan terus meningkatnya biaya kesehatan. (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei yang dilakukan oleh Willis Towers Watson pada 2021 menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 telah menciptakan risiko kesehatan lainnya. Risiko kesehatan tersebut, yakni gangguan akibat posisi bekerja yang tidak ideal di rumah, pengobatan penyakit kronis yang tertunda, serta ditambah dengan terus meningkatnya biaya kesehatan.

Survei tersebut, dikutip dari keterangan Zurich, Jumat (28/1/2022), menunjukkan bahwa pada tingkat global, risiko gangguan gangguan kesehatan otot dan tulang (musculoskeletal) akibat lingkungan kerja yang tidak ergonomis di rumah merupakan kondisi kesehatan dengan angka kejadian tertinggi. Laporan yang sama juga menempatkan kanker sebagai kondisi kesehatan dengan biaya tertinggi, baik di Asia Pasifik maupun global. 

Baca Juga

Namun, pandemi telah memaksa banyak orang untuk mengesampingkan risiko penyakit ini dan penyakit kronis lainnya. Perusahaan asuransi jiwa Indonesia PT Zurich Topas Life (Zurich) mengatakan, penting bagi perusahaan asuransi jiwa untuk merancang produk asuransi kesehatan yang sangat lengkap dengan berbagai pilihan yang dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan nasabah.

"Situasi ini mendorong perusahaan asuransi untuk menyediakan proteksi yang lebih komprehensif dan optimal. Kami pun makin terdorong dengan masyarakat Indonesia yang juga makin sadar akan pentingnya asuransi kesehatan, dan bahwa asuransi yang memberikan perlindungan komprehensif adalah jawaban atas makin kompleksnya risiko kesehatan yang dihadapi masyarakat," kata Chief Agency Officer Zurich Topas Life, Banie Zulvansyah.

"Kami menyadari bahwa proteksi yang dimiliki banyak orang saat ini seringkali tidak mencakup apa yang mereka butuhkan dan biaya perawatan medis terus meningkat setiap tahunnya. Kami sangat memahami hal ini dan telah menghadirkan Zurich Optimal Health Assurance (ZOHA) sebagai produk yang memberikan tingkat perlindungan optimal, highly customizable, dan value for money untuk perlindungan yang tepat guna sesuai kebutuhan," imbuhnya.

Survei Willis Towers Watson memprediksikan bahwa biaya kesehatan di Indonesia akan meningkat menjadi 7,4 persen pada 2022, dibandingkan pada tahun 2021 dengan 7 persen dan 6,2 persen di tahun 2020. Pilihan manfaat ZOHA pun beragam dan dirancang untuk menyesuaikan dengan kebutuhan unik masing-masing nasabah, yaitu Plan Nusantara, Plan NusaPlus, Plan Asia, dan Plan Global.

"Asuransi yang tepat adalah yang sepenuhnya menjawab kebutuhan nasabah, dan bahkan melindungi mereka dari risiko yang paling tidak terduga. Zurich siap memberikan perlindungan optimal tersebut, dan dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi kesehatan, kami percaya bahwa ZOHA memiliki peluang besar untuk menjadi solusi pilihan masyarakat," kata Banie.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement