Jumat 13 May 2022 18:46 WIB

Hari Ini, Kasus Covid Bertambah 335 Kasus

Angka kesembuhan kasus Covid-19 mengalami tren meningkat dengan bertambah 254 orang

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Warga berjalani di dekat mural Covid-19 di kawasan Cikoko, Cawang, Jakarta, Rabu (11/5/2022). Kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 335 kasus pada Jumat (13/5/2022).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga berjalani di dekat mural Covid-19 di kawasan Cikoko, Cawang, Jakarta, Rabu (11/5/2022). Kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 335 kasus pada Jumat (13/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus Covid-19 di Indonesia bertambah 335 kasus pada Jumat (13/5/2022). Penambahan kasus positif ini didapatkan dari hasil tes 146.479 spesimen. Total, akumulasi kasus Covid-19 di Indonesia sejak awal pandemi yakni 6.050.211 kasus.

Kabar baiknya, untuk angka kesembuhan kasus Covid-19 mengalami tren peningkatan dengan bertambah 254 orang. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Provinsi Jawa Tengah mengalami peningkatan tingkat kesembuhan tertinggi yakni 92 orang.

Baca Juga

Kemudian, disusul DKI Jakarta, sebanyak 45 orang dan Jawa Barat sebanyak 26 orang. Sehingga total kesembuhan pasien Covid-19 sampai hari ini sebanyak 5.888.825 orang.

Meskipun kesembuhan meningkat, Satgas masih mencatat 10 kematian karena Covid-19. Sehingga total kematian karena Covid-19 menjadi 156.448 orang.

Untuk kasus aktif bertambah 71 menjadi 4.938 kasus. Kasus aktif istilah bagi pasien yang masih menjalani perawatan isolasi baik di rumah sakit ataupun tempat isolasi terpusat. Hingga kini, pemerintah juga masih memantau 4.644 suspek Covid-19.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pergerakan kasus Covid-19 tetap terus dipantau hingga angkanya mencapai serendah mungkin. Oleh karena itu, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tetap diberlakukan.

“Kita perlu monitor bahwa kasus ini harus ditekan serendah mungkin pada level transmisi 1, PPKM akan tetap digunakan sebagai alat monitoring kewaspadaaan kita sampai kita betul-betul pada fase endemi,” ujarnya, Jumat.

Karena, dengan terus memonitor kasus, pemerintah bisa memastikan respon daerah sesuai dengan kondisi dan bisa deteksi juga dengan cepat berdasarkan indikator PPKM. Dikonfirmasi periha roadmap atau peta jalan transisi dari pandemi COVID-19 menuju endemi, menurutnya saat ini masih disepakati oleh para ahlinya.

“Masih disepakati oleh para ahli ya terkait hal ini," kata Nadia.

Adapun, para ahli yang dimaksud yaitu epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono, Iwan Ariawan, dan Muhammad N Farid, serta epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Windhu Purnomo.

Dikonfirmasi terpisah, Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, Indonesia sudah memperlihatkan memasuki fase transisi menuju akhir pandemi.

"Sebelum ke arah akhir pandemi memang dibutuhkan fase transisi dan Indonesia sudah masuk itu," ujar Dicky.

Saat ini, lanjut Dicky, Indonesia sudah masuk fase deselerasi. Ini adalah kondisi ketika terjadi penurunan kasus disertai dengan perbaikan modal imunitas lewat imunisasi dan respons lainnya.

Namin ia mengingatkan meski Indonesia sudah masuk ke awal fase transisi bukan berarti bebas dari ancaman COVID-19. Karena, masih ada ancaman virus serta varian turunan SARS-CoV-2 yang mungkin bisa terjadi peningkatan kasus di negara ini jika abai atau santai terhadap protokol kesehatan.

"Ancaman belum berhenti. Ada ancaman varian BA.4, BA.5 yang bisa mengalahkan parentalnya yakni BA.2 dan berpotensi masuk Indonesia dan meningkatkan jumlah kasus," kata Dicky.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement