REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK-- Gedung rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang berdiri sejak delapan tahun lalu yang berada di Kelurahan Cilangkap RT 005/04, Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat (Jabar) dalam kondisi terbengkalai dan tak terawat.
Kesan kumuh tampak terlihat dari bangunan berlantai lima tersebut. Sebagian cat dinding mengelupas, kanopi terlepas, besi pegangan anak tangga dari lantai bawah sampai atas berkarat. Rumput ilalang mengelilingi seluruh gedung.
Dari 288 ruangan kamar rusunawa tersebut hanya terisi 30 ruangan saja. Minimnya sosialisasi dan tidak adanya angkutan transportasi menjadi pemicu keberadaan rusunawa yang dibangun Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) tersebut menjadi kurang diminati untuk ditempati masyarakat kurang mampu.
''Minim sosialisasi, kurang fasilitas dan tidak adanya angkutan umum yang membuat banyak warga tidak mampu engan menenpati rusunawa ini,'' ujar Muchsin Mawardi, Camat Tapos, Depok, Jabar, Sabtu (23/8).
Menurut Muchsin, harga sewa rusunawa ini yakni Rp 250 ribu untuk lantai I, Rp 225 ribu untuk lantai II, Rp 200 ribu lantai III dan Rp 175 ribu untuk lantai IV. Sedangkan lantai dasar digunakan untuk fasilitas parkir kendaraan.
''Kami tetap mensosialisasikan kepada warga kurang mampu untuk menempati rusunawa ini. Sebenarnya lokasinya tak jauh-jauh amat, tapi memang belum ada trayek angkutan umum. Kami sudah mengusulkannya ke dinas terkait agar ada angkutan umum melintas di depan rusunawa ini,'' tuturnya.