REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD-- Sejumlah bom kembali meledak di Baghdad dan kota Kirkuk dan setidaknya menewaskan 42 orang di Irak. Bom tersebut meledak saat pemerintah melakukan penyelidikan terhadap serangan mematikan yang terjadi di masjid Sunni.
Di Kirkuk, wakil kepala polisi Kirkuk Tarhan Abdel-Rahman mengatakan tiga bom dilaporkan telah meledak di wilayah yang ramai dikunjungi warga dan menewaskan 31 orang serta melukai puluhan lainnya. Seorang saksi mengaku telah mendengar sebuah ledakan yang berasal dari mobil dan tak lama kemudian kekacauan pun terjadi.
Sementara itu, di Baghdad, seorang petugas kepolisian mengatakan seorang pelaku bom bunuh diri yang mengemudikan mobilnya memasuki gerbang markas intelijen di distrik Karrada meledakkan diri dan menewaskan enam warga sipil serta lima anggota keamanan. Lanjutnya, 24 orang lainnya dilaporkan ikut terluka.
Serangan ini terjadi setelah ketua parlemen Irak Salim al-Jabouri mengatakan komite pejabat keamanan dan parlemen tengah menyelidiki serangan terhadap masjid di provinsi Diyala yang menewaskan 73 orang. Hasil investigasi pun akan diumumkan dalam dua hari mendatang.
Meskipun begitu, hingga kini masih belum diketahui pelaku penyerangan tersebut, apakah dilakukan oleh milisi Syiah atau kelompok radikal ISIS di Diyala. Sejak awal tahun ini, Irak tengah menghadapi kekejaman kelompok ISIS yang telah merebut sejumlah kota di Irak dan Suriah.
Sementara itu, Presiden Irak Fouad Massoum, mengecam serangan tersebut dan menyerukan agar semua pihak menahan diri serta bertindak secara bijak. Ia pun berjanji akan melakukan penyelidikan terhadap insiden ini dan para pelakunya akan diadili.