REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden dan Wapres terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diharapkan dapat menindaklanjuti sejumlah kerja sama di berbagai bidang dengan Timor Leste.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi bekas provinsi ke-27 RI itu, Senin (25/8). Dalam kunjungan kenegaraan hingga Rabu (27/8), SBY didampingi sejumlah delegasi, termasuk para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Presiden beserta delegasi, akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Taur Matan Ruak dan PM Kay Rala Xanana Gusmao. Pertemuan atas undangan Taur Matan Ruak itu akan membahas kerja sama kedua negara di bidang ekonomi, pendidikan hingga konektivitas.
Turut dibahas pula isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian kedua negara. Sejumlah penandatanganan nota kesepahaman juga akan dilakukan kedua negara.
Antara lain di bidang perikanan dan kelautan, pendidikan dan kebudayaan, teknologi informasi.
SBY juga dijadwalkan akan meletakkan batu pertama pendirian Gedung Pusat Budaya Indonesia di ibu kota Timor Leste, Dili.
"Hubungan bilateral Indonesia dan Timor Leste sejak pembukaan hubungan diplomatik pada 2002, kini telah semakin kokoh dan terus mencatat peningkatan yang berarti di berbagai bidang," ujar staf khusus presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah dalam rilis yang diterima Republika, Senin (25/8) pagi.
"Pertemuan bilateral akan dimanfaatkan untuk membahas berbagai raihan kerja sama (take stock). Sekaligus mengeksplorasi peluang-peluang kerja sama baru. Utamanya bidang-bidang kerja sama yang kiranya dapat ditindaklanjuti oleh pemerintahan RI di bawah presiden dan wapres terpilih," kata Faizasyah.