REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Para perokok di Kabupaten Tangerang, Banten, menyiasati pembelian rokok dengan cara per batang atau langsung menukar bungkus dengan kotak menghindari gambar seram.
"Setelah membeli sebungkus rokok, kemudian bungkusnya dibuang dan dimasukkan dalam kotak," kata Jumadi (36) seorang perokok di Pasar Cikupa ditemui di Tangerang, Senin (25/8).
Dia mengatakan gambar yang tertera pada bungkus rokok dianggap seram, tapi untuk menghindari maka dibeli dengan cara per batang. Penyataan itu terkait Kementerian Kesehatan mengeluarkan instruksi kepada pemilik pabrik rokok agar memasang gambar yang berbahaya akibat merokok.
Pada bungkus rokok terdapat tiga gambar akibat bahaya merokok seperti penyakit kanker mulut, tenggorokan dan paru-paru. Belakangan ini memang beberapa pengusaha menjual kotak rokok yang tidak dipasang gambar bahaya akibat merokok itu, maka banyak diminati.
"Setelah membeli rokok sebungkus, maka langsung saya sobek dan rokok dipindahkan ke kotak, karena gambarnya 'serem'," kata Halimuddin (43) warga Desa Karet, Kecamatan Sepatan Tangerang.
Halimuddin menambahkan, pihaknya berupaya untuk mengurangi merokok tapi tidak bisa karena banyak godaan terutama dari teman dan lingkungan tempat bekerja.
Pekerja pabrik suku cadang kendaraan bermotor di kawasan Jatiuwung, Kota Tangerang itu mengatakan mayoritas rekan adalah perokok berat sehingga sulit untuk tidak mengisap rokok. "Pada saat jam istirahat atau selesai makan, maka kurang sempurna rasanya bila tidak merokok," kata bapak dua anak asal Brebes, Jawa Tengah itu.
Halimuddin menanggapi positif gambar bahaya merokok pada bungkus rokok karena ada beberapa rekannya yang berhenti dan hingga kini bila usai makan siang hanya mengisap permen sebagai pengganti rokok.