REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Harga minyak turun di perdagangan Asia pada Senin (25/8). Para analis menilai penurunan harga minyak akibat tertekan dolar AS yang lebih kuat, karena para investor mencerna sikap Ketua Federal Reserve Janet Yellen yang mempertahankan kebijakan moneter bank.
Harga patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober, turun 15 sen menjadi 93,50 dolar AS per barel, sementara minyak mentah Brent untuk Oktober jatuh 19 sen menjadi 102,10 dolar AS. Dolar AS naik terhadap yen di perdagangan Asia pada Senin (25/8) menjadi 104,18 yen dari 103,87 yen di New York pada Jumat (22/8).
Analis mengatakan pasar minyak juga di bawah tekanan di tengah berkurangnya kekhawatiran tentang konflik di produsen minyak mentah Libya dan Irak, serta Ukraina, saluran penting untuk ekspor gas Rusia ke Eropa. Harga minyak mentah telah melihat sebuah penumpukan premi risiko atas pemberontakan bersenjata di tiga negara tersebut, tetapi pasar dibanjiri dengan persediaan sejak berkurangnya kekhawatiran tentang dampak gangguan potensial.