REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat dikhawatirkan masalah penyebaran virus ebola di Indonesia. Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan hingga saat ini belum ada pasien yang positif terduga penyakit tersebut.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pasien terduga penyakit Virus Ebola di Indonesia berinisial M adalah negatif. M adalah seorang pria berkewarganegaraan Ghana. Pria berumur 32 tahun ini dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Suroso, ia positif mengidap penyakit malaria," kata Nafsiah dalam rilis yang diterima ROL, Senin (25/8).
Nafsiah memaparkan berdasarkan data Badan Kesehatan PBB, WHO, menyebutkan bahwa total kumulatif kasus virus ebola secara global sebanyak 2.615 kasus dengan 1.427 kematian. Kasus ini masih tersebar di 4 negara terjangkit di Afrika Barat, yaitu Guinea, Liberia, Sierra Leone dan Nigeria.
Sebanyak 607 kasus ditemukan di Guinea dengan rincian, 443 kasus sudah dikonfirmasi, 139 kasus masih kemungkinan, dan 25 kasus dugaan, sedangkan 406 diantaranya meninggal. Di Liberia, tercatat ada sebanyak 1.082 kasus dengan 269 kasus sudah dikonfirmasi, 554 kasus masih kemungkinan, dan 259 kasus dugaan, termasuk 624 kasus kematian.
Sementara, 910 kasus dilaporkan di Sierra Leone, 804 kasus sudah konfirmasi, 40 kasus masih kemungkinan dan 66 kasus dugaan, ditambah 392 kasus kematian. Selain itu, 16 kasus ditemukan di Nigeria, 12 kasus konfirmasi, 4 kasus dugaan, dan 5 kasus kematian.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir terhadap penyebaran virus Ebola di Indonesia. Tetapi kewaspadaan tetap perlu diperhatikan. "Meski begitu, kewaspadaan tetap perlu diperhatikan. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dengan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)," tegasnya.
Seperti diketahui, Virus Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus dengan familia Filoviridae. Nama dari penyakit yang diakibatkan sama dengan nama virus tersebut, yaitu Ebola. Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam. Asal kata “Ebola” berasal dari sungai dengan nama yang sama di Kongo.