Selasa 26 Aug 2014 15:45 WIB

Premium Sulit, Sopir Angkutan Malas Narik

Angkutan Umum/Ilustrasi
Foto: antarafoto.com
Angkutan Umum/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Sejumlah angkutan kota dan perdesaan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, memilih tidak beroperasi akibat kelangkaan bahan bakar minyak khususnya jenis premium dalam dua hari terakhir.

Petugas Terminal Madureso Temanggung Muji Sugiyanto di Temanggung, Selasa (26/8), mengatakan dalam dua hari terakhir angkutan yang tidak masuk terminal atau tidak beroperasi sekitar 30 persen menyusul kelangkaan BBM di sejumlah SPBU di Temanggung.

Ia menyebutkan jumlah angkot yang masuk ke terminal Madureso sekitar 70 angkutan, terdiri atas 30 angkutan jurusan Kranggan-Temanggung dan 40 angkutan jurusan Parakan-Temanggung "Angkutan yang berhenti beroperasi sekitar 20 hingga 25 unit, sedangkan sisanya masih beroperasi," katanya.

Sekretaris Organda Temanggung, Margono, mengatakan, sebanyak 637 angkutan yang terdata di Organda Temanggung dan beroperasi di seluruh wilayah Kabupaten Temanggung.

Sejumlah angkutan tersebut melayani jalur di sebagaian besar wilayah kecamatan, yakni Temanggung-Kranggan, Temanggung-Parakan, Temanggung-Kandangan, Temanggung -Tembarak, Temanggung-Tlogomulyo, Temanggung-Pinggit, Temanggung-Jumo, dan Temanggung-Bejen-Candiroto.

Ia mengatakan, akibat kelangkaan BBM, sekitar 30 persen dari jumlah angkutan memilih untuk berhenti beroperasi, karena mereka merugi jika memaksa untuk beroperasi akibat waktu habis untuk mengantre BBM di SPBU.

Sopir angkutan, Imam (38) menuturkan, kelangkaan premium dalam dua hari terakhir ini membuat dirinya dan sejumlah sopir angkutan lain engan beroperasi, karena mayoritas angkutan tidak bisa mendapatkan premium.

"Sekarang untuk mendapatkan premium sangat susah, SPBU dimana-mana sudah kehabisan stok premium kalau pun ada harus mengantre hingga berjam-jam," katanya.

Ia mengaku minimnya stok premium ini membuat dirinya lebih memilih untuk menunggu penumpang daripada harus berkeliling mengejar setoran.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement