Selasa 26 Aug 2014 21:07 WIB

Begini 'Blusukan' Pertama Jokowi Dikawal Paspampres

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
 Presiden terpilih Joko Widodo mulai beraktivitas menggunakan mobil dinas barunya dan pengawalan pasukan pengamanan Presiden di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (23/8). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Presiden terpilih Joko Widodo mulai beraktivitas menggunakan mobil dinas barunya dan pengawalan pasukan pengamanan Presiden di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (23/8). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang berbeda dengan kegiatan blusukan yang dilakukan presiden terpilih Joko Widodo hari ini, Selasa (26/8). Untuk pertama kalinya, Jokowi blusukan dengan dikawal pasukan pengamanan presiden (paspampres).

Biasanya, Gubernur DKI Jakarta itu dikawal oleh tiga mobil pengawal pribadinya yang berasal dari institusi Polri. Kali ini, ia dikawal oleh paspampres dengan iring-iringan tujuh mobil dan tiga motor pengamanan.

Tiap Jokowi melintas di persimpangan, sudah ada petugas kepolisian yang memberhentikan warga demi mempersilakan Jokowi lewat terlebih dahulu.

Begitu sampai di lokasi blusukan di Waduk Rawa Kendal, Jakarta Utara, Jokowi tetap dikerubungi oleh masyarakat. Bedanya, paspampres tak mengizinkan mereka terlalu berdekatan dengan mantan wali kota Solo tersebut. Meski pun Jokowi masih berusaha ramah pada warga.

Saat ia sedang keliling waduk, seorang anggota paspampres menawarkan diri untuk memayungi Jokowi. Memang, saat itu cuaca cukup terik. Maklum, lokasi waduk dekat dengan laut. Namun, suami Iriana tersebut menolak. 

Menurut Jokowi, tak ada yang berbeda dengan blusukan-nya meski sudah dikawal oleh paspampres. "Tidak ada apa-apa. Apa yang berubah. Yang kagok Paspampres," ujarnya yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam. 

Ia kemudian menunjuk Kepala Detasemen Paspampres Mayor Anan, yang kebetulan berdiri di dekatnya, untuk menyampaikan pengalaman pertama mengawal blusukan pertama.

Mayor Anan, yang terlihat gugup ketika ditunjuk Jokowi mengatakan, tak ada kesulitan ketika harus mengawal blusukan. Meski pun, ia dan tim sebenarnya masih perlu menyesuaikan diri dengan kebiasaan presiden terpilih yang baru akan dilantik pada 20 Oktober tersebut. 

"Pada dasarnya paspampres menyesuaikan keinginan Pak Jokowi. Tapi standar operasional prosedur (SOP) yang kita pegang tetap dilaksanakan," ujar pria tegap berambut cepak tersebut.

Meski sudah mendapat pengawalan ekstra, Anan mengatakan Jokowi tetap dapat bersalaman mau pun berfoto dengan warga. Hanya saja, tak boleh terlalu berdekatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement