REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin mengatakan bahwa apa yang terjadi di Timur Tengah, terutama Suriah dan Irak saat ini bukanlah peperangan atau bentrokan antara Islam dan Kristen. Dia mengajak umat beragama di seluruh dunia untuk menyederhanakan permasalahan ini.
Saat merayakan Misa untuk memperingati 100 tahun kematian Saint Pius X, Parolin mengatakan bahwa dia suda membaca laporan dari Duta Besar Vatikan di Suriah, Monsignor Mario Zenara.
"Kami melihat betapa banyaknya orang Muslim membantu orang-orang Kristen yang diniaya. Kami berharap mereka (Muslim Timur Tengah) melawan ini untuk membuat perbedaan jelas tentang apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan" ujar Parolin, dilansir dari The Middle East Monitor, Rabu (27/8).
Pejabat Vatikan mencatat bahwa situasi di Irak menimbulkan keprihatinan serius mengenai nasib orang Kristen dan minorita lain di wilayah tersebut. Parolin berharap mereka bisa mengungsi segera dan umat minoritas menikmati kebebasan beribadah dan berkontribusi bersama mengembangkan negara mereka.
Islamic State of Syria and Iraq (ISIS) menguasai provinsi-provinsi di utara dan barat Irak selama dua bulan terakhir. Pasukan pemerintah pusat Irak dan Kurdi Peshmerga sedang berjuang mengambil kontrol mereka atas wilayah tersebut.