REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan opsi untuk pemilihan pimpinan DPR/MPR periode 2014-2019. Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu mengajukan agar sepuluh kursi pimpinan DPR/MPR dibagi merata pada setiap fraksi partai yang masuk di parlemen.
Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari mengatakan, gagasan PKB itu bisa menjadi salah satu opsi yang dapat menjadi pembahasan. "Itu sebuah alternatif yang bisa saja dipertimbangkan," ujar dia kepada Republika, Rabu (27/8).
Pemilihan pimpinan DPR/MPR memang mengalami perubahan dengan adanya revisi Undang-Undang (UU) MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). Dengan ini, pemenangan pemilu legislatif, PDI Perjuangan (PDIP) tidak lagi otomatis mendapat jatah Ketua DPR. Pemilihan pimpinan DPR/MPR ini nantinya melalui sistem paket yang akan dipilih oleh anggotanya.
Golkar sudah siap menghadapi sistem baru ini. Sejumlah nama sudah bermunculan untuk menjadi bakal calon pimpinan DPR. Antara lain Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Fadel Muhammad, Ketua Komisi II DPR RI Agun Gunandjar Sudarsa, dan Sekretaris Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin. Hajriyanto mengatakan, beberapa orang ini menyatakan siap untuk menjadi calon.
Sampai saat ini, menurut Hajriyanto, belum ada satu pun nama yang resmi diusung Golkar untuk menjadi calon pimpinan DPR/MPR. Ia mengatakan, partainya mempunyai tradisi yang sudah dipegang sejak awal era reformasi.
Karena jumlah bakal calon diperkirakan lebih dari satu, ia mengatakan, akan ada rapat pleno partai untuk menentukan nama yang akan maju melalui sistem pemungutan suara. Hajriyanto mengatakan, harus menjalani proses itu sebelum kemudian terpilih menjadi Wakil Ketua MPR periode 2009-2014, pun dengan Priyo Budi Santoso.
Menurut dia, tradisi ini akan tetap dijaga dalam menentukan nama yang menjadi calon pimpinan DPR/MPR mendatang. Hanya saja, ia mengatakan, sampai saat ini belum ada rencana resmi kapan rapat pleno partai itu berlangsung. "Belum pernah ada. Namun pasti sebelum pelantikan (anggota parlemen)," kata dia.
Mengenai pemilihan pimpinan DPR/MPR ini, Hajriyanto mengatakan, sudah ada pembicaraan antara partai penghungi koalisi Merah Putih. Selain Golkar, koalisi ini terdiri dari Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, dan Partai Bulan Bintang (PBB). Selain PBB, enam partai lainnya berhasil menembus parliamentary threshold dan mengirim wakilnya ke Senayan.