Kamis 28 Aug 2014 00:38 WIB

Mewujudkan Kampung Budaya di Bengkayang

Suku Dayak
Suku Dayak

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKAYANG -- Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat, berencana untuk membuat kampung budaya. Rencana tersebut jika diwujudkan akan menjadi miniatur keragaman adat yang ada di Provinsi Kalimantan Barat.

"Kita sedang riset dengan menghimpun beberapa potensi yang ada di Bengkayang. Rencananya kita ingin buat semacam miniatur keragaman budaya dalam satu tempat, tetapi tidak mengabaikan tempat-tempat yang memang asalnya seperti Pesta Gawai Dayak," kata Bupat Bengkayang Suryadman Gidot usai pembukaan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal Expo 2014 di lapangan Pemkab Bengkayang, Rabu (28/8) malam.

Menurut Suryadman, dengan adanya kampung budaya itu, maka orang yang datang ke Bengkayang tinggal ke kampung miniatur Kalimantan Barat, mereka sudah mengetahui informasi maupun produk budaya lokal yang dibutuhkan. 

Suryadman melanjutkan,   sekarang ini generasi muda Indonesia harus mengetahui dan menyadari tempat-tempat yang merepresentasikan keindonesiaan. Latar belakang itulah yang membuat pihaknya akan mewujudkan rencana tersebut.

Adapun budaya yang dikembangkan nantinya adalah tradisi dari beberapa suku yang hidup berdampingan di Bengkayang. Seperti adat Dayak, festival Bumi Sebalo, pesta Cap Go meh, kesenian Barongsai, dan adat-adat lainnya seperti dari Melayu dan Jawa.

Di tempat yang sama, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini mengatakan pihaknya sangat mendukung rencana tersebut. Karena, dengan program kampung budaya itu tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata. Tetapi juga merupakan konservasi budaya yang bertujuan melindungi keanekaragaman budaya dan hayati.

"Ini juga salah satu upaya meningkatkan wawasan kebangsaan salah satunya dengan penguatan kekhasan adat budaya yang dimiliki Bengkayang. Tentu ini menjadi percontohan," kata Helmy.

Selain itu, Helmy mengatakan bahwa dengan adanya kampung budaya itu, maka akan menjadi contoh kebhineka tunggal ika-an. "Jadi kalau mau lihat bagaimana kerukunan yang satu padu itu tak perlu jauh-jauh. Cukup di Bengkayang saja. Ini mencontohkan masyarakat Indonesia yang bersatu," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement