REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV-- Kesepakatan gencatan senjata yang disepakati malah membawa pemerintahan Israel terpecah. Pasalnya, Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman menyerang Netanyahu karena marah besar dengan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.
Lieberman murka dengan Netanyahu karena menyimpulkan gencatan senjata tanpa mengirimkan atau hal tersebut kepada kabinet keamanan. Independent.ie mengabarkan Kamis (28/8), beberapa kabinet diplomatik dan kemanan Israel menentang kesepakatan gencatan senjata yang diprakarsai oleh Mesir tersebut.
"Selama Hamas memerintah di GAza, maka tidak akan mungkin menjamin keawaman warga Israel. Dan, tidka mungkin pula untuk mencapai kesepakatan diplomatik," ujar Lieberman.
Ia berkata, Hamas bukanlah mitra yang dapat melakukan pengaturan apapun baik diplomati ataupun terkait keamanan. Lieberman berpandangan bahwa lebih signifikan tampaknya untuk lebih dekat mengalahkan Hamas secara militer.
Tak hanya Lieberman namun Naftali Bennet, Menteri Ekonomi dan beberapa petinggi pemerintahan Israel murka dengan keputusan yang diambil Netanyahu. "Mustahil dan dilarang untuk mengandalkan pembunuh yang tak bernilai." pungkas Lieberman.