REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan mengelola dana yang berputar di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Semen Indonesia Group secara terpadu. Dana yang akan dikelola mencapai Rp 2 triliun.
Semen Indonesia mulai melakukan implementasi salah satu program cash management untuk mengoptimalkan pengelolaan excess cash group melalui system cash pooling pada September 2014.
Saat ini, pengelolaan likuiditas yang meliputi pengelolaan modal kerja mau pun excess cash masih dikelola oleh masing-masing operating company (opco).
"Diharapkan sistem cash pooling ini dapat meminimalkan biaya keuangan dan memaksimalkan return atas excess cash secara grup," ujar Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto, Kamis (28/8).
Cash pooling adalah salah satu layanan cash management BNI. Volume transaksi bulanan yang dilakukan melalui platform layanan cash management yang dinamakan BNIDirect melonjak dari Rp 49 triliun pada Mei 2013 menjadi lebih dari Rp 56 triliun pada Mei 2014.
Transaksi bulanan itu menghasilkan nilai pertumbuhan akumulasi melalui BNIDirect sebesar 12 persen dari. Yaitu Rp 240 triliun per Mei 2013 menjadi Rp 270 triliun pada Mei 2014.
Tingginya volume transaksi tersebut tidak terlepas dari cepatnya tingkat penciptaan produk cash management yang dilakukan BNI.
Pada 2013, BNI telah mengembangkan 25 layanan cash management baru. Serta lebih dari 50 produk yang diciptakan sesuai dengan keinginan masing-masing klien secara khusus.