Kamis 28 Aug 2014 17:02 WIB

Hasyim Muzadi Kumpulkan Ratusan Ulama

kh hasyim muzadi, mantan ketua umum pengurus besar nahdhatul ulama
Foto: foto: damanhurizuhri/republika
kh hasyim muzadi, mantan ketua umum pengurus besar nahdhatul ulama

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menggelar halaqah (seminar) kebangsaan dengan mengundang ratusan ulama sebagai peserta di pondok pesantren yang diasuhnya, Al-Hikam, di Depok, Jawa Barat, Sabtu (30/8).

"Akan hadir 80 ulama pesantren dari Jawa Timur, 70 ulama dari Jawa Tengah, 62 ulama dari Jawa Barat, dan 32 ulama Banten," kata Ahmad Millah Hasan mewakili panitia halaqah di Jakarta, Kamis.

Selain itu akan hadir pula perwakilan Pengurus Wilayah NU dari 33 provinsi, masing-masing lima orang. "Kontingen dari daerah-daerah basis NU seperti Jatim, Jateng, Banten dan Jabar akan datang dengan jumlah lebih besar karena pengurus cabang juga ikut hadir. Total ada 500 orang," katanya.

Ia menambahkan, halaqah akan membahas dua topik yakni Ahlussunnah dan Islam moderat dalam lintas Indonesia dan dunia dan Indonesia masa depan pascapilpres. Dalam acara itu juga akan dibacakan maklumat kebangsaan tentang Indonesia masa depan.

Sejumlah tokoh dijadwalkan hadir menjadi pembicara, antara lain Presiden terpilih Joko Widodo, Jimly Asshiddiqie, Wahiduddin Adams, Jenderal TNI Moeldoko, Prof Mas'ud Said, Refly Harun, dan Prof Gumilar Rusliwa.

Pesantren Al-Hikam sedianya menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar NU pada 30-31 Agustus. Namun, pada Rabu (27/8), PBNU memutuskan kegiatan itu diundur menjadi 1-2 November.

Menurut Millah, persiapan sudah matang, tiket semua peserta sudah di-booking dan dibayar lunas. Begitu pula dengan persiapan lainnya.

''Karena itu panitia lokal (Al-Hikam) memutuskan tetap menggelar kegiatan dalam bentuk silaturrahim, halal bihalal, dan sarasehan nasional ulama pesantren serta penataan program pra-Munas dan Konbes," kata Millah menjelaskan.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement