Kamis 28 Aug 2014 18:08 WIB

Libya Terancam Perang Saudara

Rep: Gita Amanda / Red: Citra Listya Rini
Kekerasan melanda Libya (ilustrasi)
Foto: Reuters/Esam Omran Al Fetori
Kekerasan melanda Libya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Duta Besar Libya untuk Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperingatkan pada Rabu (27/8), perang saudara dapat terjadi di Libya. Ini akan terealisasi jika kekacauan dan perpecahan di negara Afrika Utara tersebut terus berlanjut.

Duta Besar Ibrahim Dabbashi mengatakan pada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) bahwa ia selalu mengecualikan kemungkinan perang sipil di Libya. Tapi, menurutnya situasi telah berubah. "Situasi di Libya rumit," kata Dabbashi dikutip Al Jazeera.

Menurutnya, situasi Libya telah berubah sejak 13 Juli lalu. Dewan dengan suara bulat menyetujui sebuah resolusi menyerukan gencatan senjata sesegera mungkin di Libya. DK PBB mengancam akan memperluas sanksi terhadap perseorangan yang mengancam stabilitas di Libya.

Libya saat ini memiliki dua parlemen yang saling bersaing di dua bagian negara tersebut. Ini terjadi setelah parlemen Libya keluar dari pemerintahan dan berkumpul kembali membentuk pemerintahan dengan menunjuk perdana menteri baru.