REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan kemenangan dalam perang di Gaza melawan Hamas, sehari setelah gencatan senjata untuk mengakhiri pertempuran selama tujuh minggu.
"Hamas terpukul dan tak mendapatkan satu pun tuntutannya," kata Netanyahu dalam konferensi pers di Jerusalem pada Rabu (27/8).
Pernyataan tersebut merupakan penrnyataan pertama Perdana Menteri Israel sejak gencatan senjata dicapai Selasa (26/8). Ia juga menyatakan sejumlah tuntutan Hamas yang tidak dapat dipenuhi, termasuk tuntutan Hamas untuk mengendalikan pelabuhan dan bandara di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina.
Gencatan senjata berlaku sejak dicapai kesepakatan perundingan di Kairo.Genjatan senjata berlaku sejak pukul 19:00 waktu setempat pada Selasa (26/8). Para pejabat Israel dan Palestina mengukuhkan kesepakatan dicapai dalam perundingan tersebut.
Namun gencatan senjata tidak mencakup tuntutan Hamas terkait operasi sebuah pelabuhan, bandar udara, tahanan dan dana. Kedua pihak akan membahas tuntutan masing-masing melalui perndingan, dalam waktu satu bulan.
Sebelumnya, Hamas menggelar kegiatan yang disebut sebagai pawai kemenangan. Seorang juru bicara menyatakan gencatan senjata adalah kemenangan bagi Gaza.
"Kita berada di sini hari ini untuk menyatakan kemenangan atas perlawanan, kemenangan bagi Gaza atas pertolongan Allah dan ketabahan rakyat kita dan perlawanan mulia" ungkap juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri.