REPUBLIKA.CO.ID, SANGATTA -- Seorang warga yang diduga diterkam buaya berukuran besar di Sungai Sangatta, Kalimantan Timur, pada Jumat sekitar pukul 09.0 Wita hingga sekarang belum ditemukan. Dari Sangatta dilaporkan bahwa korban bernama Dela Handayani, seorang laki-laki berusia 26 tahun.
Korban juga anggota Secutiry PT Nawaraka Perkasa Nusantara, sebuah perusahaan kontraktor keamanan pada tambang batubara PT Kaltim Prima Coal (KPC) di Kutai Timur Kalimantan Timur.
Dilaporkan pula bahwa pencarian yang dilakukan sejak pagi oleh puluhan anggota Tagana, BPBD dan polisi bersama warga menggunakan perahu karet dan perahu dayung hingga kini belum menemukan korban
"Saat ini pencarian korban terus dilakukan tim gabungan aparat dan masyarakat dengan menyusuri sungai "kata Nur Hayati, anggota Tagana Kutai Timur.
Menurut Nur Hayati, pihaknya berharap cuaca tetap cerah sehingga tidak mengganggu proses pencarian korban.
Sementara kedua orang tua korban, Samsudin dan Mardiana yang beralamat di RT 37 Gang Mujur Jaya Sangatta Utara tampak sedih. Mereka didampingi anak-anaknya yang lain dan keluarga serta para tetangga.
Ayah korban yang rumahnya hanya berjarak sekitar 50 meter dari lokasi, dirinya tidak menyangka anak itu mengalami nasib naas seperti itu. "Saya sedih, anak saya yang ke-6 bekerja sebagai 'security' sudah permanen, tapi nasibnya meninggal dengan tragis," kata sambil sesekali menangis.
Didampingi istri dan beberapa anaknya, Samsuddin mengatakan, peristiwa itu bermula ketika anak baru pulang kerja pukul 08.00 Wita. Saat itu ibu dan kakaknya menyediakan makan, namun menolak karena ingin memperbaiki pipa dan pompa air yang ada di pinggir sungai.
Meskipun dipaksa makan, korban tetap "ngotot" untuk ke sungai memperbaiki pipa dan pompa air ditemani keluarganya bernama Kobe. Saat duduk memperbaiki pompa itulah buaya menerkamnya pada bagian pinggul kanan. Kobe lari teriak minta tolong warga lainnya.
"Tangan korban masih sempat melambai dan teriak meminta tolong, namun hanya hitungan detik dia menghilang dibawa buaya," kata Samsudin, ayah korban menirukan saksi mata.
Kabar ini langsung menyebar ke warga sehingga ratusan warga berdatangan ke lokasi ingin melihat dari dekat lokal dan pencarian korban.