REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eksekutif produser film "Hijab in Love", Firman Baso, optimis film cerita remaja yang dibesutnya bakal menuai sukses seperti film "99 Cahaya di Langit Eropa". Pasalnya kedua film ini sama-sama memberi porsi kehidupan Islam meski dalam sudut pandang yang berbeda.
"Ini mengambil perspektif yang lebih luas dari sekadar hijab. Tapi bagaimana proses itu terjadi," ujar Firman disela gala premier "Hijab in Love" di Jakarta, Jumat (28/8) malam.
Meski begitu Firman berharap film ini tidak hanya dinikmati sebatas kalangan komunitas hijab tapi juga masyarakat umum lainnya. Karena di dalamnya banyak pesan-pesan moral yang terselip diantara cerita.
"Hijab in Love" serentak ditayangkan mulai 4 September mendatang. Film yang menghabiskan biaya produksi Rp 3 miliar ini diperankan oleh Shawn Adrian (Nanda), Andania Suri (Annisa) dan Vebby Palwinta (Jelita). Peran mereka juga diramaikan sederet nama lain seperti Rizky Hanggoro, Dedi 'Miing', Piyu 'Padi' dan Jenahara.