Sabtu 30 Aug 2014 09:50 WIB

PBB: Pasukan yang Ditahan di Suriah Aman

Rep: Dessy Suciati Putri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pasukan Suriah melakukan patroli. (ilustrasi)
Foto: EPA/Youssef Badawi
Pasukan Suriah melakukan patroli. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Juru bicara PBB menyebutkan 44 pasukan penjaga perdamaian yang ditahan oleh pemberontak Suriah di Golan Heights dalam kondisi sehat dan aman.

Channel News Asia melaporkan, pemberontak Suriah, termasuk jaringan Alqaidah, Alnusra Front, sebelumnya telah menyerang perbatasan Golan Heights pada Rabu. Mereka pun menahan 44 pasukan penjaga perdamaian dari Fiji yang dipaksa menyerahkan senjatanya.

Para pemberontak juga mengepung 72 tentara lainnya yang berasal dari Filipina dan tergabung dalam UNDOF. Para prajurit ini ditugaskan untuk mengawasi gencatan senjata antara Suriah dan Israel sejak 1974.

Meskipun begitu, PBB tidak menyebutkan apakah ke-44 pasukan Fiji tersebut telah dibebaskan. Namun, dalam pernyataan resminya pihaknya tengah melakukan negosiasi membebaskan para pasukan.

"PBB mendapat jaminan dari sumber terpercaya bawah ke-44 pasukan penjaga perdamaian dari UNDOF yang ditahan dalam kondisi aman dan sehat," kata juru bicara PBB. "UNDOF belum melakukan kontak langsung dengan pasukan penjaga perdamaian."

Lanjutnya, menurut UNDOF, penahanan dilakukan untuk menghindarkan para pasukan dari medan pertempuran aktif ke daerah yang aman demi kepentingan mereka sendiri.

Selain itu, UNDOF juga menyatakan telah melakukan kontak dengan 72 pasukan Filipina yang dikepung oleh para pemberontak pada Kamis. Mereka juga mengaku menolak menyerahkan senjatanya. "Mereka tidak disakiti dan dalam kondisi yang sehat," kata UNDOF.

PBB sebelumnya mengoreksi jumlah pasukan Fiji yang ditahan, dari 43 pasukan menjadi 44 pasukan Fiji serta dari 75 pasukan Filipina menjadi 72 pasukan. Pejabat PBB menyatakan masih melakukan negosiasi untuk membebaskan para pasukan dari tangan pemberontak.

Dewan Keamanan PBB juga mendesak pembebasan tak bersyarat dan meminta negara-negara yang berpengaruh guna membantu membebaskan para pasukan. Saat ini terdapat 1.200 pasukan penjaga perdamaian yang dikerahkan UNDOF. Mereka berasal dari Filipina, Fiji, India, Irlandia, Nepal, dan Belanda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement