Sabtu 30 Aug 2014 22:14 WIB

Fasli Djalal: Perlu Tiga Bumi Lagi Tampung Penduduk Dunia

Red: Didi Purwadi
Fasli Djalal
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Fasli Djalal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bumi hanya mampu menampung maksimal empat miliar penduduk sehingga pada 2050 dibutuhkan tiga bumi lagi untuk menampung penduduk bumi yang diperkirakan mencapai 16 miliar. Demikian kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Fasli Djalal, Sabtu (30/8).

"Saat ini saja bumi sudah kelebihan beban, bahkan sejak 2010 seharusnya luas bumi yang diperlukan umat manusia adalah 1,5 bumi," kata Fasli di depan sekitar 3.000 mahasiswa baru dalam kuliah perdana Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka), Jakarta, Sabtu.

Dengan jumlah penduduk 16 miliar, lanjut Ketua Badan Pengurus Harian Uhamka itu, manusia bumi akan hidup berdesak-desakan dan membuat banyak masalah bermunculan, seperti kerusakan lingkungan, kelangkaan sumber daya, kerawanaan pangan, kemiskinan, dan konflik sosial.

"Belum ada planet yang siap menampung kita. Jadi, kita akan berdesakan, lalu akan muncul banyak masalah. Perang pada masa depan bukan karena minyak dan politik, melainkan karena air dan berebut udara," katanya.

Dengan kondisi demikian, persaingan antara sesama penduduk bumi makin meningkat dan Indonesia yang telah memiliki jumlah penduduk 247 juta, terbesar keempat di dunia, perlu bersiap diri.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَلِذٰلِكَ فَادْعُ ۚوَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَۚ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْۚ وَقُلْ اٰمَنْتُ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنْ كِتٰبٍۚ وَاُمِرْتُ لِاَعْدِلَ بَيْنَكُمْ ۗ اَللّٰهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ ۗ لَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْ ۗ لَاحُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ ۗ اَللّٰهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا ۚوَاِلَيْهِ الْمَصِيْرُ ۗ
Karena itu, serulah (mereka beriman) dan tetaplah (beriman dan berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Muhammad) dan janganlah mengikuti keinginan mereka dan katakanlah, “Aku beriman kepada Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan agar berlaku adil di antara kamu. Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami perbuatan kami dan bagi kamu perbuatan kamu. Tidak (perlu) ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali.”

(QS. Asy-Syura ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement