REPUBLIKA.CO.ID, BONANZA -- Petugas penyelamat berhasil menyelamatkan 22 penambang yang terjebak di tambang emas akibat tanah longsor di Nikaragus utara, Sabtu (30/8). Pemerintah berjanji akan terus mencari sejumlah penambang yang masih terjebak.
Sekitar 29 penambang terjebak setelah hujan lebat yang menyebabkan tanah longsor melanda, Kamis.
Juru bicara pemerintah sekaligus ibu negara Rosario Murillo Ortega mengatakan dua penambang sebelumnya berhasil diselamatkan pada Kamis.
"Kami memantau situasi dan melakukan segala upaya untuk menemukan lima atau tujuh orang lagi," ujar Murillo, Sabtu.
Sekitar empat tahun lalu, pertambangan tersebut telah dinyatakan tidak aman. Pertambangan rakyat dianggap legal di Nikaragua yang merupakan negara termiakin di Amerika Latin. Dua bulan lalu, pertambangan Bonanza juga mengalami tanah lonsor yang merenggut nyawa dua penambang.
Kepala perusahaan pertambangan Nikaragua, Hemco, Julio Quintero mengatakan penambang terus bekerja tanpa menghiraukan perintah perusahaan.
Pertambangan Bonanza mulai beroperasi pada 1995. Dalam satu tahun mampu memproduksi sekitar 37.300 ons emas.