Ahad 31 Aug 2014 12:35 WIB

Penahanan Florence Direspons Negatif di Lini Masa

Florence SIhombing di markas Polda DIY.
Foto: Twitter, @RagilSempronk
Florence SIhombing di markas Polda DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Florence Sihombing ditahan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Alasan aparat, mahasiswa pascasarjana Kenotariatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta tersebut dianggap tidak kooperatif.

Ternyata, tindakan polisi mendapat respons negatif di dunia maya, khususnya pengguna akun Twitter. "Tindakan Florence ungkapan kegusarannya dgn menghina tdk tepat dan patut kita kecam. Tapi ia telah menyadari kesalahannya dgn minta maaf," kata dosen UGM, Ary Dwipayana melalui akun, @aridwipayanaugm.

"Menahan Florence jg berlebihan. Pertanyaan pada Polisi: apakah ada kabar soal kasus pembubaran diskusi di LKIS? Itu penghinaan pd toleransi," lanjut Ary.

Penyair Saut Situmorang juga mengkiritik langkah Polda DIY. ‏"Florence Sihombing langsung ditahan POLRI cumak kerna memaki tapi #Sitok Srengenge yang memerkosa seorang mahasiswi bebas keliaran di Jogja!" ujarnya melalui akun @AngrySipelebegu.

Rudi Eko lewat akun ‏@ekodarmoko turut mempertanyakan mengapa hanya Florence yang ditahan kalau hanya gara-gara mengeluarkan makian. "Sebelum Florence Sihombing, banyak kata makian di sosmed yg dilontarkan dua kubu pendukung capres. Harusnya mereka jg diciduk," katanya.

Seniman Butet Kartaredjasa dalam akun Facebook mengaku telah mengirim pesan singkat (SMS) ke Kapolda DIY Brigjen Oerip Soebagyo.

"Ini SMSku kpd KAPOLDA DIY: Pak Kapolda.... sbg warga yogya yg mencintai kepolisian saya pengin mengingatkan, mbok Florence Sihombing dibebaskan aja. Penahanan ini bener2 kontraproduktif dan mencoreng citra kepolisian dan kearifan warga yogya. Sangat memalukan pak. Sungguh."

Jawaban KAPOLDA DIY, kata Butete, "Ass. Sugeng ndalu mas , matur nuwun sarannnya . Saya memahami berbagai reaksi yg beragam ttg permasalahan ini."

Sebelumnya, Florence membuat geger dunia maya setelah membuat status menghina di akun Path miliknya. Dia merasa kesal lantaran 'tidak dilayani dengan baik' oleh petugas SPBU. Gara-gara itu, ia menuliskan kata-kata tidak pantas yang direspons negatif oleh publik Yogyakarta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement