REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Tepat lima tahun lalu, Mark Hughes harus rela dipecat manajemen Manchester City sebagai pelatih kepala City dan menyerahkan jabatannya itu kepada Roberto Mancini.
Padahal, pelatih asal Wales itu dinilai mampu membawa City ke level yang lebih tinggi dengan membawa City menembus babak semifinal Piala Liga untuk pertama kalinya sejak 1981.
Kembali ke Stadion Ettihad sebagai pelatih kepala Stoke City, Hughes berhasil membalaskan dendam personalnya dengan begitu sempurna. The Potters sukses mengejutkan juara Liga Primer Inggris musim lalu itu dengan kemenangan tipis 1-0, Sabtu (30/8) malam WIB.
Ini menjadi kemenangan perdana Stoke dalam delapan kali kesempatan melawat ke markas the Citizens di semua kompetisi domestik. The Potters memastikan kemenangan lewat gol solo yang dicetak mantan penyerang Manchester United, Mame Biram Diouf.
Penyerang asal Senegal itu mampu menaklukan kiper City, Joe Hart, usai melakoni dribling dari tengah lapangan lewat skema serangan balik cepat pada menit ke-58. Penyerang berusia 26 tahun itu menjadi aktor kemenangan the Potters dan ikut andil dalam pembalasan dendam Hughes atas mantan timnya itu.
Namun dengan nada sedikit diplomatis, Hughes menegaskan tidak ada niat dari dirinya untuk membalas dendam atas perlakuan City terhadap pelatih berusia 50 tahun itu, yang memecat dirinya pada 2009 lalu. Sebelumnya pada awal penunjukkannya sebagai pelatih City pada 2008, Hughes diganjar kontrak selama tiga tahun bersama the Citizens.
"Tidak, saya tidak memiliki alasan untuk membalas dendam dan tidak ada urusan personal. Saya pernah menjadi pelatih di klub itu dan menikmati masa-masa di sana, meski harus diakui waktunya tidak selama yang saya perkirakan sebelumnya," kata pelatih yang menukangi the Citizens pada 2008 hingga 2009 silam, seperti dikutip Stoke Sentinel, Ahad (31/8)