REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Filipina Sabtu mengatakan bahwa negaranya telah menempatkan rencana kontingensi untuk 75 tentara penjaga perdamaian Filipina yang terjebak di kebuntuan di Dataran Tinggi Golan dengan pemberontak Suriah.
Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) telah memasukkan rencana kontingensi, kata juru bicara kepresidenan Abigail Valte wakil dalam satu wawancara di satu stasiun radio yang dikelola negara.
"Kami akan menyerahkan kepada AFP untuk berbicara tentang kemungkinan langkah selanjutnya," katanya sambil mengungkapkan harapan bahwa "ketegangan akan mereda dan bahwa mereka akan dibawa pulang dengan selamat."
Pemberontak Suriah mengepung perkemahan tentara penjaga perdamaian Filipina di Dataran Tinggi Golan pada Kamis, menuntut pasukan itu untuk menyerahkan senjata mereka.
Namun pasukan penjaga perdamaian Filipina menolak, sehingga terjadi kebuntuan dengan para pemberontak.
Sebelumnya, para pemberontak menduduki kamp dari 43 penjaga perdamaian Fiji, dan meminta mereka menyerahkan senjata mereka, dan kemudian mengambil mereka sebagai sandera.
Valte mengatakan bahwa Presiden Benigno Aquino III sedang diberi penjelasan sepanjang jam mengenai situasi kontingen Filipina.
Ketika ditanya apakah pemerintah akan segera menarik pasukan Filipina dari Dataran Tinggi Golan saat kebuntuan itu diselesaikan, dia mengatakan bahwa situasi sekarang sedang dipertimbangkan.
Namun, ia mencatat bahwa itu benar-benar keputusan pemerintah Filipina untuk menarik semua 331 tentara penjaga perdamaiannya di Dataran Tinggi Golan pada Oktober ketika tur tugas mereka berakhir di tengah memburuknya situasi keamanan di kawasan itu.